Berita Kota Kupang
Naiknya Anggaran Perjalanan Dinas DPRD Perlu Dikritisi, Ini Kajian Pengamat!
anggaran publik cenderung tidak dimaknai dalam cara pikir bahwa anggaran yang ada terbatas, oleh karenanya harus dikelola seefisien mungkin.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pengamat Politik dan Kebijakan Politik dari FISIP Undana Kupang, Dr. Laurensius P. Sayrani, S.Sos., MPA mengatakan, kenaikan anggaran khususnya untuk pos perjalanan dinas DPRD harus dilihat secara bersama dengan kritis.
Terlebih dalam memasuki tahun kontestasi politik elektoral 2019 ini.
Ditemui POS-KUPANG.COM di ruang dosen Administrasi Negara, FISIP Undana pada Jumat (18/1/2019) siang, Laurensius mengungkapkan, ada beberapa lapisan persoalan yang perlu dicermati dalam penganggaran untuk perjalanan dinas bagi DPRD.
Dikatakannya, terdapat problem paradigmatik dan sekaligus instititusional terkait pengelolaan anggaran publik yang dianggarkan untuk perjalanan dinas.
Pada level paradigmatik, anggaran publik cenderung tidak dimaknai dalam cara pikir bahwa anggaran yang ada terbatas, oleh karenanya harus dikelola seefisien mungkin.
• Bupati Marsel Tantang Guru Kimia Untuk Jadikan Sebagai Pelajaran Mengasyikan
• Penduduk Ende Yang Belum Merekam E-KTP Sebanyak 17.893
• Jalan Ruteng-Reo Kabupaten Manggarai Longsor, Pemilik Lahan Setuju Tanahnya Digusur
"Dalam situasi ini, orang kemudian hanya berpikir bahwa anggaran ada untuk dihabiskan tanpa perlu memikirkan hasil dan implikasinya secara serius. Jadi kemudian kehilangan kesadaran etis tentang publik dan segala persoalannya," ungkapnya.
Pada level institusional, lanjut Laurensius, ketiadaan kesadaran tersebut nampak pada lemahnya desain institusional dan manajerial yang memungkinkan ada ukuran dari setiap rupiah atau anggaran yang dikeluarkan.
"Anggaran kemudian tidak terkoneksi dengan kinerja personal, kelompok, organisasi dan terpecahkanya persoalan publik. Bagi saya, dalam situsi semacam inilah, cerita tentang anggaran perjalanan dinas baik di birokrasi maupun di DPRD terus berulang yaitu membengkaknya biaya perjalanan dinas," jelasnya.
• Nenek Lyudmila R, Pakai Gergaji Listrik Mutilasi Tubuh Putranya hingga 70 Bagian. Kok Bebas?
• Soal Perjalanan Dinas, Yucun Lepa : Itu Salah satu Tupoksi DPRD
• KEJI! Gara gara Mahar, Pengantin Baru Dirudapaksa Ayah Mertua. Iparnya Rekam Adegan Ranjang
Menurutnya, biaya perjalaan dinas bisa saja dikooptasi dan dikapitalisasi sebagai keuntungan personal. Itulah yang menjelaskan mengapa anggaran perjalanan dinas menjadi anggaran yang selalu dilenturkan, naik dan turunnya bukan ditentukan oleh rasionalitas managerial.
Lebih lanjut, pihaknya juga melihat dalam penganggaran perjalanan dinas tidak nampak sebagai fungsi untuk meningkatkan kinerja organisasi, akan tetapi, kata Laurensius, perjalanan dinas ditelingkung sebagai sumber pendapatan secara personal yang dipakai sebagai sumber daya politik pada umumnya
"Ini yang kemudian menyebabkan alokasi anggaran untuk perjalanan dinas menjadi sesuatu yang sangat mudah dipolitisasi," katanya.
Sehingga, lanjut Laurensius, seluruh komponen masyarakat harus menuntut secara manajerial apa output atau dampak dari semua alokasi atau anggaran perjalanan dinas tersebut.
"Jadi harus ada semacam pertanggungjawaban secara publik manfaat dari besarnya alokasi dana untuk perjalanan dinas tersebut, karena tanpa itu maka kita akan terus menghadapi persoalan tentang bagaimana alokasi anggaran terutama penganggaran untuk perjalanan dinas selalu dikapitalisasi secara politik untuk kepentingan pragmatis-personal kalau tidak diframe dalam mekanisme pertanggungjawaban yang jelas seperti itu," jelasnya.
• Tapaleuk : Gara -gara Doi Parkir
• Empat Pejabat Dishub Di-nonjob-kan, Jefri : Bila Perlu Diberhentikan dari PNS
Ditanya terkait urgensi dari perjalanan dinas, menurut Laurensius, perjalanan dinas dapat dilakukan akan tetapi diprioritaskan pada hal-hal yang sangat urgent dan vital.
Untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, jelas Laurensius, bisa difasilitasi dengan teknologi dimana perkembangan IPTEK dan kecanggihan teknologi saat ini dapat memudahkan koordinasi dan komunikasi demi kepentingan masyarakat.
"Saat ini kita dimudahkan dengan kecanggihan dan perkembangan teknologi yang memadai sehingga komunikasi-komunikasi dan seterusnya bisa difasilitasi oleh kemudahan teknologi. Nah, kalau kita gunakan (teknologi) tentunya bisa mengurangi perjalanan dinas," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)