Berita Kabupaten Sikka
Bertarung Nyawa, Mengais Untung dari Jembatan Dagemage Putus di Kabupaten Sikka
Menyeberangkan manusia dibayar Rp 10.000/orang dan sepeda motor Rp 50.000/unit. Mereka pakai pikul, memang ini bertarung nyawa
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM|MAUMERE--- Putusnya jembatan darurat Dagemage di perbatasan Desa Kolisia dan Kolisia B, Kecamatan Magepanda mendatangkan pekerjaan baru kepada para pria warga desa itu.
Derasnya banjir di Kali Dagemage tak menyurutkan warga berjibaku dengan banjir. Para pelintas yang nekad lewat di terjangan banjir dibawah menyeberang kali dengan membayar jasa penyeberangan Rp 10.000/orang.
“Air sudah mulai berkurang deras. Menyeberangkan manusia dibayar Rp 10.000/orang dan sepeda motor Rp 50.000/unit. Mereka pakai pikul, memang ini bertarung nyawa,” ujar Marianus Mayolis, dihubungi POS-KUPANG, Kamis malam (17/1/2018) ke Dagemage.

• Natal Bersama Keluarga Maluku NTT, Viktor Laiskodat Disambut Tarian Likurai. Ini Makna Budayanya!
• Debat Pertama Capres Cawapres, Ketua DPD Gerindra NTT, Esthon Foenay Sebut “Sama Kuat”
Marianus datang dari Magepanda ke Maumere tertahan dengan sepeda motor di seberang utara. Ia mengatakan ratusan penumpang kendaraan dari dua arah tertahan di lokasi sejak Kamis siang hingga saat ini.

Jembatan Dagemage menjadi urat nadi utama transportasi dari Maumere ke lintas utara Pulau Flores melewati Kecamatan Magepanda di Kabupaten Sikka, Kecamatan Kota Baru, Maurole dan Maukaro di Kabupaten Ende hingga ke Kota Mbay Kabupaten Ngada.(Laporan Pos Kupang, Eginius Mo'a)