Anggaran Program Keluarga Harapan Tahun 2019 Lebih Tinggi

Kementerian Sosial mengeluarkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2019 jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2018.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/HERMINA PELLO
Penjabat Bupati Belu, Welhelmus Foni memegang anugerah kebudayaan dari PWI pada puncak perayaan HPN 2016 di Pantai Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Kementerian Sosial mengeluarkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun 2019 jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2018. Tahun ini, total anggaran PKH sebesar Rp 32,65 trilyun.

Jumlah ini tentu jauh lebih tinggi dari tahun 2018 yang mana total anggarannya hanya mencapai Rp 19,3 trilyun. 

Total anggaran ini akan dialokasikan kepada warga yang menerima Bantuan Tetap Reguler, Kesehatan, Pendidikan SD SMP, SMA, Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas dan PKH Akses. 

Berdasarkan data yang diterima Pos-Kupang.com dari Dinas Sosial Provinsi NTT, pada tahun 2019, bantuan tetap reguler untuk PKH naik dari Rp 500.000 menjadi Rp 550.000.

Sementara bantuan kesehatan naik 100% dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2,4 juta. Bantuan pendidikan juga mengalami kenaikan 100%. Bantuan pendidikan SD naik dari Rp 450.000 menjadi Rp 900.000 per siswa.

Sementara bantuan pendidikan SMP naik dari Rp 750.000 menjadi Rp 1,5 juta per siswa. Bantuan pendidikan SMA juga naik dari Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta per siswa pada tahun 2019. 

Sedangkan pada tahun 2019, bantuan untuk penerima PKH lanjut usia sebesar Rp 2,4 juta, bantuan penerima PKH penyandang disabilitas sebesar Rp 2,4 juta dan bantuan penerima PKH akses sebesar Rp 1 juta.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/1/2019), Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Willem Foni, menjelaskan para penerima PKH penyandang disabilitas dan lanjut usia menerima bantuan tersebut secara non tunai melalui Kartu Keluarga Sejahtera. Jadi berbeda dengan tahun sebelumnya di mana para penerima mendapatkan uang tunai.

"Mereka terima dalam bentuk kartu. Nanti uang langsung masuk ke tabungan mereka. Mereka tiap bulan bisa pergi gesek di ATM," ungkapnya.

Ia menekankan bantuan yang diterima langsung masuk ke dalam tabungan tanpa ada potongan sedikit pun. 

Ia mengatakan tabungan penyandang disabilitas dan lansia disalurkan melalui Bank BNI. Sedangkan yang lainnya melalui Bank BRI. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved