Berita Ekonomi Bisnis
200 Perusahaan Pengiriman Barang Sudah Naikan Tarif
Sekitar 200 lebih perusahaan penyedia jasa pengiriman yang tergabung dalam Asperindo sudah menyesuaikan kenaikan tarif pengiriman.
POS-KUPANG.COM | JAKARTA -Sekitar 200 lebih perusahaan penyedia jasa pengiriman yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) sudah menyesuaikan kenaikan tarif pengiriman.
Langkah ini diambil guna menghindari dan meminimalisir beban besar dari dampak kenaikan surat muatan udara (SMU).
"Jadi kenaikan tarif memang ada latar belakangnya. Selain kerena memang dipicu oleh kenaikan SMU yang diberlakukan airline, kami juga mendorong anggota untuk melakukan penyesuaian," kata Ketua Umum Asperindo, Mohamad Feriadi, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
• Kepergok Ngamar Dengan Dosennya, Mahasiswi Politani Bilang Tidak Trauma
• Qatar dan Jepang Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2019 dengan Poin Sempurna
Menurutnya, kenaikan tarif pengiriman ini bukan dilakukan secara spontan dan tiba-tiba. Akan tetapi sudah pernah dibahas dalam sebuah rapat pleno dalam forum Asperindo. Sehingga ada usulan dan rekomendasi menaikkan tarif di 2019.
Ia mengungkapkan, kenaikan tarif SMU dari maskapai akan menganggu pasar perusahaan penyedia jasa pengiriman. Sebab, tarif pengiriman barang harus dinaikkan.
"Dengan adanya perubahan SMU dan lain-lain tentu akan membuat pasar terganggu," kata Feriadi,
Feriadi menyebutkan, tren atau peluang bisnis di sektor jasa ini terus tumbuh seiring waktu. Pihaknya juga sangat optimistis ritme ini tetap terjaga, namun adanya perubahan tarif SMU akan berdampak sebaliknya.
"Kita sangat optimistis sebetulnya, jika tidak mengalami dinamika seperti ini (SMU naik). Potensi atau peluang daripada bisnis ini akan tumbuh sangat besar. Saat UKM mulai tumbuh," terangnya.
Dia menjelaskan, penetrasi yang dilakukan e-commerce atau marketplace kepada perusahaan penyedia jasa pengiriman terus meningkat dan tumbuh setiap tahun. Angka kenaikannya bervariatif.
Feriadi pun yakin tren ini terus berlanjut. "Penetrasi bisnis marketplace/e-commerce tahun lalu dari 3-4 persen terhadap ritel bisnis kita. Artinya, kita sangat optimistis 2019 mungkin akan bertambah. Tahun ini harusnya bisa lebih tumbuh lagi," katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Asperindo, salah satu maskapai penerbanganTanah Air, Garuda Indonesia sudah dua kali menaikkan tarif SMU pada Januari 2019 ini saja. Yakni pada 1 Januari dan 14 Januari dengan persentase bervariasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asperindo: Perubahan Tarif Surat Muatan Udara Ganggu Pasar",