Berita NTT Terkini
Lantamal VII Kupang dan Warga Evakuasi Bangkai Perahu di Pantai Pasir Panjang
Anggota Lantamal VII Kupang bersama peserta aksi bersih-bersih Pantai Pasir Panjang berhasil mengevakuasi satu perahu yang terkubur di pantai Pasir
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Anggota Lantamal VII Kupang bersama peserta aksi bersih-bersih Pantai Pasir Panjang berhasil mengevakuasi satu perahu yang terkubur di pantai Pasir Panjang saat kegiatan Aksi Bersih Pantai pada Senin (14/1/2019) pagi.
Perahu yang tertimbun di pasir pantai itu diduga telah berada di tempat itu dalam waktu yang lama.
Ratusan anggota aksi yang terdiri dari anggota Lantamal VII, anggota TNI AD, Polisi, FKPPI, siswa SMK 7, siswa SUPM dan masyarakat bahu membahu mengangkat perahu berukuran panjang sekitar tujuh meter itu. Perahu itu bahkan tertanam di kedalaman satu meter lebih dalam pasir putih di pantai yang jadi tempat wisata tersebut.
• Mutasi Pejabat Eselon di Kupang Dilaksanakan Jumat! Berikut Nama-Nama Kadis yang Dipertahankan
Awalnya, hanya sekira dua puluhan orang yang mencoba menggali bangkai tersebut. Dengan menggunakan alat sekop, pacul dan alat gali manual mereka menggali pasir yang menutupi badan perahu.
Kemudian, bangkai perahu itu diikat dan ditarik menggunakan derek dari dua mobil Truck milik Lantamal.
Perjuangan selama lebih dari dua jam baru membuahkan hasil sekira pukul 09.45 Wita. Ketika sebagian besar anggota bekerjasama menggali dan menarik perahu itu.
Saat proses evakuasi itu, Danlantamal VII Kupang Brigjen TNI Kasirun Situmorang menjelaskan ia ingin agar pekerjaan yang dilakukan tidak setengah setengah oleh anggotanya, termasuk dalam mengevakuasi perahu tersebut meski dijadwalkan kegiatan bersih-bersih berlangsung hingga pukul 09.00 Wita.
“Kita mau pekerjaan tidak setengah setengah, kita mau lakukan total termasuk mengevakuasi perahu dalam giat bersih bersih pantai ini,” katanya kepada POS-KUPANG.COM di lokasi evakuasi.
Brigjen Kasirun bahkan ikut menghancurkan badan perahu dengan kapak bersama beberapa perwira sebelum anggota beramai ramai menggali dan mengangkat perahu itu.
Usai berhasil menggali dan mengeluarkan perahu itu, dengan menggunakan mobil derek, mereka menarik bangkai perahu itu ke lapangan untuk dievakuasi. (*)