Berita NTT Terkini
Membangun Tanggul Upaya Menahan Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Larantuka
Membangun tanggul pengamanan pantai upaya menahan abrasi pantai di wilayah pesisir Kota Larantuka
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
Membangun tanggul pengamanan pantai upaya menahan abrasi pantai di wilayah pesisir Kota Larantuka
POS-KUPANG.COM - SELAIN pengendalian banjir Sungai Loworea di Kabupaten Ende, kegiatan lain BWS NT II NTT adalah membangun pengamanan pantai di Larantuka, Desa Balela, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Kegiatan tersebut sudah dimulai tahun 2012 lalu.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) II Provinsi NTT, Ir. Agus Sosiawan, ME, melalui Kasatker PJSA, Alfred Lukas, ATP, M.Si, Kamis (20/12/2018), menjelaskan, pembangunan pengamanan pantai ini diperlukan karena di Larantuka mempunyai wilayah garis pantai hingga ke arah barat yang masih dipengaruhi pasang surut air laut dengan lebar pantai yang ditentukan oleh kelandaian pantai dan dasar laut.
Sifat pantai dibentuk oleh endapan karang hingga pasir yang bersifat lepas, kadang-kadang bersifat krikil. Abrasi pantai sudah terjadi sejak beberapa tahun lampau yang mengancam wilayah pesisir Kota Larantuka, beberapa bangunan dan fasilitas lainnya.
• Siswa di Lamalera dan Solor tak Lagi Bawa Air ke Sekolah, Setelah BWS NT II NTT Bangun Air Tanah
Melihat kondisi tersebut, jelas Alfred, maka tahun 2002 BWS NT II melakukan studi perencanaan dan detail desain kerusakan Pantai Larantuka sepanjang 1,8 Km.

Upaya penanganan yang dilakukan yaitu dengan menangani pantai bagian depan yaitu daerah pasang tersurut sampai daerah pasang, daerah pasang tertinggi sampai daerah terkena abrasi yang sangat memprihatinkan.
• DI Kodi Mengatasi Kekurangan Air Lahan Pertanian yang Beririgasi di Sumba Barat Daya
Pada tahun 2012 BWS NT II mulai memproteksi dengan membangun pengaman pantai dan breakwater sepanjang 200 meter (tahap 1).
Penanganan tahap II dilakukan tahun 2016 sepanjang 275 meter, dan dilanjutkan tahap III tahun 2017 sepanjang 200 meter. Tahun 2019 akan dibangun lagi sepanjang 200 meter.
• Berkat Sumur Bor, Julius Pellondou Bisa Bangun Rumah Tembok
Sejak tahun 2012, jelas Alfred, panjang pengamanan pantai yang sudah dibangun 675 meter. Saat ini kondisi bangunan tersebut masih baik dan fungsi menahan abrasi pantai masih berfungsi.
Menurut Alfred, penanganan tersebut tak hanya menahan abrasi pantai tapi juga menambah daratan dan untuk pariwisata, melindungi jalan raya, bangunan pemerintah dan perumahan masyarakat. "Pembangunan pengamanan Pantai Larantuka ini diharapkan selesai sesuai desain 3-4 tahun lagi," katanya. (POS- KUPANG.COM/Kanis Jehola)