Berita Kabupaten Sikka
Pedagang Pasar Alok Kembali Gigit Jari ! Ini Sebabnya
Desakan aktivis Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka dan pedagang Pasar Alok menutup pasar pagi terbatas di Tempat Pendaratan
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE--- Desakan aktivis Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka dan pedagang Pasar Alok menutup pasar pagi terbatas di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) tidak membuahkan hasil.
“Sebelum saya buat kebijakan, saya sudah lakukan uji publik. Saya ini master kebijakan publik. Sudah tentu ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan dari suatu kebijakan. Kalau hasil survey banyak yang tidak senang ada pasar pagi terbatas, besok pagi saya tutup. Tidak perlu waktu 3x24 jam,” ujar Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, dalam dialog dengan GMNI Cabang Maumere dan pedagang Pasar Alok di ruang rapat lantai dua Kantor Bupati Sikka, Kamis (20/12/2018).
Roby, sapaan Fransiskus Roberto Diogo,menegaskan tidak ada keputusan sebelumnya menegaskan lokasi pasar pagi terbatas merupakan TPI.
“Itu lokasi sejak nenek moyang sudah jadi pasar. Tempat pertemuan orang dari pulau dan dari Maumere. Kita jadikan tempat ini menjadi TPI hanya mau kejar DAK Rp 6 miliar,” ujar Roby.
• Para Pendemo Kecewa Tak Bertemu Pimpinan DPRD Kota Kupang
Ia mengatakan pasar pagi terbatas hanya berlaku hingga pukul 08.30 Wita setelah itu ditutup.
Kebijakan pasar pagi terbatas berlaku bulan September 2018 banyak menuai protes para pedagang di Pasar Alok. Transaksi ikan, sayur dan buah-buahan di lokasi itu membuat omset pedagang Pasar Alok turun dratis.
Bahkan pada masa pemerintahan yang lalu, TPI dan sekitarnya steril dari segala jenis komoditas selain ikan. Setiap hari anggota Polisi Pamong Praja Sikka menangkap pedagang sayur, buah-buahnya dan menjatuhkan tindakan.
Namun sejak bulan September lalu, semua komoditas bisa dijual di TPI bahkan sampaI ke ruas-ruas jalan di kompleks pertokoan. *)