Berita NTT Terkini
Robert Sianipar Pimpin OJK NTT Gantikan Winter Marbun
Saya berharap Pak Robert bisa mengimbangi gubernur untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang beliau sampaikan. Saya yakin mimpi itu pasti terwujud.karena NTT
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, KUPANG—Pemimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi NTT resmi diserahterimakan dari Winter Marbun kepada Robert H.P Sianipar. Winter selanjutnya akan bertugas sebagai analisis eksekutif pada Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK RI.
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Sianipar menjadi Pemimpin OJK NTT yang berlansung di Hotel Aston Kupang, Rabu (5/12/2018) dilakukan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK RI Heru Kristiana.
Dalam sambutannya, Heru meminta Sianipar mengimbangi gaya kepemimpinan Gubernur NTT yang kaya dengan gagasan dan ide-ide brilian.
“Saya berharap Pak Robert bisa mengimbangi gubernur untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang beliau sampaikan. Saya yakin mimpi itu pasti terwujud.karena NTT tidak miskin. Harus ada gagasan, ide brilian, harus out of the box (keluar dari kebisaan),” kata Heru.
• Pilkada TTS- Maryanti Bersyukur MK Tolak Permohonan Pemohon
Ia mengatakan, dengan anggaran Rp. 42 triliun setiap tahun, jika dikelola dengan baik akan menjadi provinsi yang dibanggakan.
“Di sini ada tempat wisata yang tidak ada di tempat lain. Ada komodo, sayang terlalu murah untuk masuk ke sana. Ada Sasando dan bisa bermanfaat di tangan orang-orang yang mempunyai gagasan dan ide-ide brilian. Harus bergandengan tangan dengan BI dan Pemda,” demikian Heru.
Heru juga menilai NTT tidak miskin kaarena pertumbuhan kredit hampir sama dengan nasional. Namun ia meminta pertumbuhan kredit harus diimbangi dengan pertumbuhan UKM dan sektor produktif lainnya.
“Jangan kredit konsumsi yang tumbuh. Kita akan awasi dan update data pertunbuhan per tiga bulan. Bank tidak sekedar sehat tapi bermanfaat bagi perekonomian daerah,” katanya.
Disamping mengawasi, lanjt Heru, OJK harus lakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat tentang produk jasa keuangan agar masyarakat bisa manfaatkan produk lembaga jasa keuangan yang ada. “Kalau seperti itu investsi bodong, rentenir bisa dihilangkan. Kita ingin OJK benar-benar bermanfaat bagi masyarakat di daerah ini.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya mengatakan, NTT merupakan daerah terrmiskin ketiga, IPM terendah, literasi terendah. Semua stigma buruk ada di NTT. Tapi
NTT masih punya spirit untuk bangkit.
Viktor juga menegaskan, NTT tidak miskin karena ada Rp 42 triliun uang masuk ke NTT setiap tahun, belum termasuk KUR Rp 3 triliun. Cara kelolanya saja, kata Viktor, yang miskin gagasan.
“Bangun NTT harus out of the box. Keluar dari kebiasaan. Terkadang saya harus tabrak aturan demi kesejahteraan masyrakat.Sudah ada beberapa UU yang tabrak, UU HGU, Amdal dan Tata Ruang,” katanya. (*)
