Berita NTT Terkini
Bank NTT dan JIKU Siap Fasiltasi UKM NTT Go Internasional
Jika saat ini pemasaran produk UMKM di NTT masih bersifat lokal dan offline, Bank NTT siap mendukung dan memfasilitasi produk-produk UMKM NTT untuk
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupabg.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Bank NTT bersama JIKU, sebuah portal bisnis online nasional siap memfasilitasi para pelaku UMKM di NTT untuk go nasional maupun internasional.
Syaratnya sederhana, daftar sebagai anggota Peduli Sahabat Bank NTT dan buka rekening di Bank NTT. Nomor rekening tersebut sekaligus sebagai password untuk masuk ke JIKU dan mempromosikan produk-produk anda.
Hal iti disampaikan Direktur Pemasaran Dana/ Plt.Direktur Umum Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho dalam Kegiatan Edukasi Wira Usaha Peduli Sahabat Bank NTT bersama Star Up Online nasional, Chaidar Makarim di Halaman Kantor Pusat Bank NTT, Jl.WJ. Lalamentik, Sabtu (24/11/2018).
Melalui JIKU, para pelaku UMKM NTT akan bertemu dengan para pembeli (buyers) dari dalam maupun luar negeri, sharing pengalam atau diskusi dengan sesama pelaku UMKM dari daerah lain maupun para pakar. Soal biaya, Alex mengatakan, siap disupport Bank NTT.
Pernyataan Alex ini dipertegas lagi oleh Plt.Direktur Utama Bank NTT, Absalom Sine.
Pria yang biasa disapa Abe ini mengatakan, dengan 1.500 karyawan dan 770 titik layanan Bank NTT siap mendukung pengembangan UKM di NTT.
" Jika saat ini pemasaran produk UMKM di NTT masih bersifat lokal dan offline, Bank NTT siap mendukung dan memfasilitasi produk-produk UMKM NTT untuk go nadional, regional bahkan internasional," kata Abe.
Abe mengungkapkan, produk pembiayaan Bank NTT ada di semua sektor. Tinggal pelaku UMKM melihat dan memilih skim kredit yang ada di bank itu. Ada kredit investasi, kredit produktif dan ada kredit konsumtif.
"Manfaatkan kesempatan yang ada. Jangan sia-siakan. Bank NTT akan tindak lanjuti kerja sama dengan JIKU dan melakukan pendampingan terhaap UMKM serius dan sungguh mau berusaha," demikian Abe.
Chaidar Makarim pada kesempatan itu mengatakan, di era digital ekonomi (GDE) sekarang ini semua peluang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk bisa menghasilkan uang. Syaratnya harus beralih dari off line ke online. Tanpa perubahan itu, pelaku usaha khususnya UMKM sulit bersaing. "Produk luar sudah mulai masuk ke Indonesia. Akibatnya, terjadi persaingan kurang sehat. Solusinya, kita juga hatus buka pasar ke luar negeri," kata Chaidar.
Ia mengatakan, jika sebelumnya, pasar luar negeri hanya dikuasai pengusaha besar, saat ini pelaku UMKM juga sudah bisa masuk ke pasar luar negeri.
"Metodenya mudah. Digital plaf form. JIKU akan memfasilitasi UMKM untuk masuk ke pasar luar negeri. Dalam negeri juga bisa dapat supporting dari kita dengan biaya seminimal mungkin. Dengan melalui JIKU, pelaku UMKM tidak perlu membuka website sendiri. UMKM cukup fokus tingkatkan produksi dan produknya bisa jual ke luar negeri," kata Chaidar.
JIKU juga, kata Chaidar, menyiapkan pelatihan bagi UMKM yang mau menjadi eksportir.
Chaidar mengungkapkan, banyak lotensi di sekitar kita yang belum dimanfaatkan. "Ikan misalnya dari daging sampai tulang bisa jadi uang. Juga, kelapa. Dari daging sampai serabut bisa jadi uang. Sampah-sampah organik, ranting-ranting pohon. Soal biaya, ada Banl NTT," kata Chaidar.
Pada kesempatan itu, Chaidar menjelaskan, JIKU hanya memfasilitasi UMKM bertemu para pelaku UMKM dari daerah lain dan buyers. "JIKU tidak menangani pembayaran karena JIKU tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari setiap transaksi. Pembayaran tetap melalui bank. (*)