Berita Kota Kupang
Forum Anak Desa Kelle Bentuk Kandidat Orang Gila. Kok Bisa?
Forum Anak Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS menyelenggarakan Kegiatan Kreatif
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | SOE -- Forum Anak Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS menyelenggarakan Kegiatan Kreatif.
Dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia yang cerdas dan kreatif, Forum Anak Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS menyelenggarakan Kegiatan Kreatif pada Selasa, 20 November 2018 di Gedung SMP Negeri Satu Atap Fatuelak.
Kegiatan dilakukan dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 08.00–10.30 yang diikuti anak Desa Kelle tingkat PAUD sampai Kelas VI SD dengan kegiatan berupa praktek seni origami, latihan bernyanyi, dan latihan memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan dalam bahasa Inggris.

Anak-anak ini difasilitasi oleh kakak-kakak mereka yang telah berada di jenjang SMP.
Sedangkan sesi kedua berlangsung pukul 11.00 – 14.00, diikuti oleh anak-anak Desa kelle tingkat SMP dan SMA dengan kegiatan berupa sosialisasi bertema “Bagaimana Menjadi Remaja yang Bertanggung Jawab Terhadap Tubuh dan Masa Depan”.
Baca: Ini Kesan Romo Yoris Untuk Satgas Pamtas Yonif 743/PSY
Baca: Pengurusan Plat Nomor di Kantor Samsat Masih Menggunakan Jasa Orang Dalam
Baca: Jurusan Teknik Elektro PNK Gelar Yudisium Bagi 143 Mahasiswa.
Baca: Presiden Donald Trump Berada di Bawah Tekanan Sebelum Rilis Laporan Pembunuhan Jurnalis Khashoggi
Pendamping Forum Anak Desa Kelle, Jakob Atapada yang menghubungi POS-KUPANG.COM, Rabu (21/11/2018)pagi, menyampaikan materi pada Kegiatan Kreatif disampaikan oleh utusan Forum Anak Desa Kelle yang telah diundang Lembaga WVI untuk mengikuti pelatihan di kota So’e.
Sosialisasi ini berupa diskusi dan diakhiri dengan pembuatan Komitmen Remaja Desa Kelle untuk menolak pergaulan bebas dan seks bebas, serta merumuskan hal-hal yang harus dilakukan sebagai generasi harapan bangsa Indonesia.
"Kegiatan ini untuk mencari kandidat orang-orang 'Gila'. 'Gila' itu akronim dari Geregat, Intelek, Leader, dan Artistik. Indonesia membutuhkan orang-orang gila dan semoga di antara mereka ini ada yang nanti menjadi sangat gila,” kata Jack yang mengicau dengan guyonan khasnya.
Kegiatan yang berlangsung berkat kerja sama Forum Anak Desa Kelle dengan Guru Garis Depan Penempatan Desa Kelle, Lembaga Wahana Visi Indonesia (WVI) dan pemerintah Desa Kelle ini dihadiri oleh Kepala Desa Kelle, sebagai Koordinator Perlindungan Anak Kabupaten TTS, Martje Tukan, Manejer WVI wilayah Kupang-TTS, Pince Keliat, pendamping WVI kabupaten TTS, Salmar Nufeto, serta ketua Forum Anak Desa Kuanfatu, Mitha Penuam, dan beberapa anggotanya.
Tak ketinggalan pula orang tua yang hadir mendampingi anak-anak.
Martje Tukan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Forum Anak Desa Kelle ini.
"Saya sangat terkesan dengan ekspresi diri yang dilakukan oleh anak-anak kecil di Desa Kelle. Saya berharap para orang tua memperhatikan bakat kreatif anak-anak, juga para pemuda pemudi Desa Kelle dapat mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan seperti ini," tuturnya.
Selain itu, kata Martje, peran Desa dalam mendidik para remaja harus terus ditingkatkan sehingga menghasilkan remaja yang paham tentang pertumbuhannya dan menjaga otoritas diri sehingga terhindar dari penyakit dan kasus-kasus kekerasan pada anak yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Ketua Forum Anak Desa Kelle, Rianci Boak, juga mengaku sangat senang dapat berlatih bersama teman-temannya menyelenggarakan kegiatan seperti ini. “Memang capek tapi puas, dan adik-adik juga mengaku senang dan banyak yang datang,” ujar siswi kelas III SMP Negeri Satap Fatuelak ini.
Kegiatan ini berlangsung diwarnai antusias yang tinggi dari anak-anak. (*)