Berita Nasional Terkini

Tahun Depan, 747 Kilometer Jalan Perbatasan Papua Beraspal

Pemerintah menargetkan 747 kilometer jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini dari total 1.098 kilometer, dapat teraspal pada 2019 mendatang.

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Kementerian PUPR
Kondisi jalan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Pemerintah menargetkan 747 kilometer jalan perbatasan Indonesia-Papua Nugini dari total 1.098 kilometer, dapat teraspal pada 2019 mendatang.

Secara umum, kondisi jalan perbatasan yang sudah tembus mencapai 909 kilometer mulai dari Merauke sampai Jayapura. Pada akhir 2019, panjang jalan yang tembus bertambah menjadi 919 kilometer.

"Pembangunan kawasan perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/11/2018).

Baca: Gelandang Inter Milan Ini Tak Menyangka Bawa Portugal Lolos ke Semifinal

Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Merauke-Sota-Boven Digoel sepanjang 422 kilometer yang terbagi menjadi empat ruas.

Ruas 1 (Merauke-Sota) sepanjang 78 kilometer, kondisinya kini sebagian besar sudah teraspal seperti pada KM 30 hingga KM 78.

Baca: Mengemis dan Meramal, 5 Turis India Diamankan Imigrasi Nunukan

Sementara sebagian lainnya masih dilakukan perbaikan drainase jalan dalam rangka peningkatan kondisi jalan yang mulai rusak pada 4 titik, mulai KM 21 hingga KM 29 yang sempat ditinjau Presiden Jokowi pada Jumat (16/11/2018) kemarin.

Sementara pada Ruas 2 yang menghubungkan Sota-Erambu-Bupul sepanjang 111 kilometer saat ini kondisinya sudah 100 persen teraspal.
Adapun Ruas 3 (Bupul-Muting) sepanjang 38 kilometer dan Ruas 4 (Muting-Boven Digoel) sepanjang 195 kilometer juga sudah teraspal sehingga bisa dengan mudah dilalui kendaraan.

Basuki menambahkan, salah satu tantangan dalam mengerjakan Jalan Merauke-Boven Digoel yakni kondisi rawa dan tanah lunak. Karena itu, dilakukan peninggian badan jalan menggunakan tanah di sisi jalan.

"Peninggian badan jalan dari sisi jalan lebih efisien dibandingkan dengan penimbunan tanah dari luar Kabupaten," kata Basuki. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved