Berita Sumba Timur
Ini Penyebab Nyawa Anak SD dari Desa Maradamundi di Sumba Timur Terancam
Jalan setapak yang dilalui itu, kata Daud sangat ekstrim karena langsung berbatasan dengan tebing jurang yang tingginya hingga 6 sampai 7 meter.
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Anak-anak sekolah dasar (SD) dari desa Maradamudi di Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur nyawa mereka sangat terancam pada setiap hari saat pergi maupun pulang sekolah di SD kiritana di Desa Kiritana Kecamatan Kambera.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) kabupaten Sumba Timur Daud Ana Rato kepada POS-KUPANG. COM, Senin (5/11/2018) pagi mengatakan anak-anak SD dari Desa Marandamundi jika hendak pergi atau pulang harus menyisiri jalan setapak sejauh kurang lebih 3 kilometer dengan berjalan kaki.
Jalan setapak yang dilalui itu, kata Daud sangat ekstrim karena langsung berbatasan dengan tebing jurang yang tingginya hingga 6 sampai 7 meter.
"saya saja jalan kemarin saya takut itu lihat jurang tebing yang begitu tinggi hingga mencapai 6 sampai 7 meter. Anak-anak yang melintas itu mereka harus tahan dengan pegang hanya rumput saja agar tidak jatuh ke jurang apalagi di dasar jurang yang langsung dengan sungai kiritana "kata Daud.
Daud mengatakan selain melewati rintangan itu, para siswa juga harus melewati rintangan lainya dengan menyeberangi air sungai Kiritana yang begitu dalam karena tidak ada jembatan gantung.
"kita cukup perihatin melihat anak-anak SD yang usia mereka masih kecil harus melintasi jalan dengan jurang begitu. Selain itu anak-anak ini juga harus melintasi air di sungai yang cukup deras, apalagi bahaya jika pada musim hujan kalau saat banjir,"ungkap Daud.
Daud mengatakan bukan hanya kesulitan anak-anak untuk bersekolah saja, namun juga hasil pertanian di Desa tersebut sangat melimpah namun akses transportasi tidak mendukung. (*)
