Berita Kabupaten Manggarai Timur
Petani di Manggarai Timur Sengsara karena Air Irigasi Sok Tidak Ada
Setiap malam kami harus cari air di Paka, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese. Air mau ke Sok tidak bisa karena dipalang. Kami heran kenapa
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG-COM-BORONG-"Kami petani di Persawahan Sok, Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sengsara setiap tahun. Kami mau tanam padi air tidak ada. Kami heran di Sok ada proyek irigasi air tidak ada. Kenapa buat proyek di Sok kalau hasilnya air tidak ada,".
Demikian penuturan Matheus Jampur, warga Kampung Toka, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Kabupaten Matim kepada POS-KUPANG-COM di Borong, Jumat (26/10/2018) pagi.
Matheus mengaku ia memilikki lahan persawahan di Sok.
"Saya sempat tanam padi enam kali dua tahun lalu. Tetapi waktu kami sengsara karena air tidak ada. Setiap malam kami harus cari air di Paka, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese. Air mau ke Sok tidak bisa karena dipalang. Kami heran kenapa pemerintah tidak bisa urus. Kenapa bangun irigasi dengan dana besar lalu hasilnya tidak ada," kata Matheus.
Baca: Pekan NTT SD Lentara Harapan-Kupang! Ratusan Siswa Unjuk Talenta dengan Atraktif
Ia mengungkapkan, sampai sekarang air bagi irigasi Persawahan Sok tidak pernah ada di saluran irigasi yang dibangun tahun 2012 lalu.
"Saya heran juga air irigasi tidak ada tapi petugas jaga pintu air irigasi terima gaji terus. Kenapa bisa begitu petugas jaga air dibayar tapi air di saluran irigasi tidak ada. Yang lebih sakit hati lagi di lokasi persawahan ada papan pengumuman dilarang buang jerami di lokasi persawahan. Buat papan pengumuman tapi air di sawah tidak ada. Kami heran lagi," ujar Matheus.
Matheus mengaku sedih persawahan yang dibangun untuk petani tapi tidak ada manfaatnya.
"Kasihan petani jadi korban oleh program pertanian yang manfaatnya tidak dirasakan petani," papar Matheus.
Disaksikan POS-KUPANG.COM di Persawahan Sok sampai sekarang di lahan persawahan tersebut sudah dibangun irigasi. Tetapi air dari sumber di Rana Mese tidak mengalir di saluran tersebut.
Saluran irigasi yang dibangun permanen sudah ada pengatur airnya.
Sampai sekarang proyek yang didanai oleh APBN mubasir di tengah pemukiman warga.
Lahan yang dibuka 225 ha tapi air tidak ada. Padahal lahannya cukup potensial karena di dataran yang luas. (*)