Berita Kota Kupang Terkini

Menegur Siswa, Guru Senior SMAN 4 Kupang Dianiaya Orangtua Murid

Akibat menegur seorang siswa di lingkungan sekolah, Makrina Bika (57) guru Bahasa Inggris SMA Negeri 4 Kota Kupang dianiaya orangtua siswa

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Makrina Bika (57) guru Bahasa Inggris SMA Negeri 4 Kota Kupang yang menjadi korban penganiayaan orang tua siswa di ruang kelas pada Kamis (18/10/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Akibat menegur seorang siswa di lingkungan sekolah, Makrina Bika (57) guru Bahasa Inggris SMA Negeri 4 Kota Kupang dianiaya orangtua siswa pada Kamis (18/10/2018) siang.

Makrina mendapatkan dua kali tendangan di perut dari Matheos Tuflasa (50), ayah Meidel Tuflasa yang menerobos masuk ke sekolah dan ruang kelas XI IPA 4 saat guru senior itu sedang mengajar.

Ketika masuk ke dalam ruangan kelas, Matheos yang terlanjur naik pitam itu langsung menghampiri korban dan menendangnya dua kali hingga menyebabkan korban sempoyongan dan terduduk di kursi pada saat jam pelajaran Bahasa Inggris.

Baca: Anyaman Flores Timur Makin Dikenal Dunia

Menurut Erens Tualaka (37), pengelola Perpustakaan Sekolah yang menyaksikan awal kejadian ini, mulanya Meidel Tuflasa (17) siswa kelas XI IPA 4 yang berjalan melalui koridor menuju perpustakaan sekolah itu bersenggolan dengan guru Makrina Bika.

Akibatnya, handphone sang guru sepuh itu terjatuh. Namun, siswi ini terus berjalan tanpa mempedulikan peristiwa itu.

Baca: PAN Akui Fokus Hadapi Pileg Dibanding Menangkan Prabowo

Sang ibu yang bermaksud menegur siswanya itu kemudian mengikuti Meidel dan bertanya sambil mencolek pipinya. Namun diluar dugaan Meidel malah mengeluarkan kata-kata makian kepada gurunya beberapa kali.

"Tadi dia (Meidel) mengeluarkan makian kasar lebih dari lima kali dengan suara keras, banyak orang yang dengar selain saya, padahal Ibu Makrina hanya pegang sedikit di pipinya," ungkap Erens.

Tak berhenti di situ, Meidel kemudian berusaha untuk menelepon ayahnya sambil menangis.

"Saya coba tanya dia (Meidel) dan tenangkan dia lalu bertanya kenapa beberapa hari tidak masuk sekolah, namun ia tetap berusaha menelepon ayahnya," tutur Eben Simanjuntak (48) guru Mata Pelajaran Fisika yang saat itu berada di tempat itu.

Eben menceritakan, Meidel tidak lagi merespon apa yang ia katakan karena berusaha menelepon ayahnya dan melaporkan kejadian yang dialami.

Tak berselang lama setelah kejadian itu, ketika memasuki jam keenam pelajaran, tiba tiba saja Matheos, ayah Meidel menyerobot sekolah hingga ke ruang kelas dan menganiaya sang guru yang sedang mengajar.

"Saat itu kita dengar suara ribut di kelas karena anak anak (siswa kelas XI IPA 4) tidak puas ketika dengan mata kepala sendiri melihat guru mereka dianiaya di dalam ruang kelas," tukas Eben.

Eben mengaku tidak melihat langsung kejadian di dalam kelas saat Matheos menganiaya korban yang merupakan guru senior sekolah itu. Namun ia menerangkan, para siswa kemudian berusaha memukul pelaku yang masuk tanpa permisi itu.

Bahkan karena ribut, hampir semua siswa di kelas lain pun akhirnya keluar kelas dan ikut mengerumuni untuk memukul pelaku.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved