Berita NTT Terkini
Program SKPT di NTT Dipusatkan di Sumba Timur dan Rote Ndao
satu dari dua program yang ada yakni program pengembangan rumput laut merupakan program sinkronisasi antara Kementerian Kelautan
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, KUPANG—Program sentra kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di NTT dipusatkan di Kabupaten Sumba Timur dan Rote Ndao. Program tersebut dalam bentuk pembibitan ikan air tawar dan pengembangan rumput laut. Provinsi NTT merupakan salah satu dari 20 proyek Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada awal tahun 2018.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/10/2018).
Baca: Lakalantas di Manggarai Timur! Yustina Tewas, Ibunda Luka Ringan, Adik Luka Berat
Ganef menjelaskan, satu dari dua program yang ada yakni program pengembangan rumput laut merupakan program sinkronisasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.
“Program rumput laut untuk tahun 2018 dan tahun 2019 dalam bentuk bantuan bibit dan tali temali,” kata Ganef.
Rote Ndao juga, kata Ganef mendapat program sinkronisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perikanan Provinsi NTT dalam bentuk bantuan bibit bibit rumput laut.
Selain rumput laut dan pembibitan rumput laut, Pemerintah pusat juga menyiapkan bantuan benih ikan air tawar, benih ikan kerapu, mutiara dan bantuan lainnya. “Ada bantuan konservasi TNP Laut Sawu untuk perlindungan terhadap wilayah atau zona inti,” jelas Ganef.
Di Laut Sawu, katanya, ada zona-zona tertentu yang disebut zona inti sebagai tempat ikan bertelur, mengasuh dan berpijah (kawin) yang tidak diperbolehkan ada aktivitas.
Dalam program sinkronisasi, lanjut Ganef, juga ada bantuan 45 unit kapal berkapasitas 5 gross ton (GT), 10 GT, dan 20 GT. Kapal tersebut dialokasikan untuk Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Rote Ndao. “Berapa alokasi masing-masing kabupaten, kami tidak tahu karena pembagian langsung dari pemerintah pusat. Program 2018, sudah jalan. Sedangkan program 2019 sedang dalam perencanaan,” demikian Ganef.
Ganef mengungkapkan, karena program ini baru diluncurkan awal tahun 2018, dampaknya belum terlihat.
Selain dari SKPT, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT melalui APBD I NTT menyiapkan program yang sama di Semau, Kabupaten Kupang. (*)