Berita Kota Kupang
Slanker Kupang Galang Dana Bantu Korban Gempa di Palu dan Donggala
Anggota Slankers Kupang, Roxton Irie menjelaskan, kegiatan yang dilakukan, yaitu pembuatan tato, penjualan pin
Penulis: Wilibrordus Kau Suni | Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM - Slanker Kupang menggandeng sejumlah komunitas melakukan berbagai aksi sosial, Sabtu (13/10/2018).
Mayoritas anak muda anggota Slankers bersama Tato Art dan Pecinta Musik Reggae menggalang dana untuk korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Anggota Slankers Kupang, Roxton Irie menjelaskan, kegiatan yang dilakukan, yaitu pembuatan tato, penjualan pin, stiker, dan live musik.
"Kami menggalang dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi," kata Roxton saat ditemui di Klinik Kopi Air Hujan Slank, Jalan Nangka Kupang, Jumat (12/10/2018).
Aksi sosial tersebut juga melibatkan Komunitas Timor Reggae Family (TRF) berasal dari Kabupaten Sikka. Anggota TRF yang terlibat Yossi Mula, Roy Dread, dan Reno Vespa. "Kehadiran mereka di Kota Kupang untuk bersama-sama membangun ikatan persaudaraan dengan komunitas lainnya," katanya.
Menurut Roxton, musik reggae bagi mereka juga sangat melekat. Hampir di setiap pertunjukan musik dari komunitas ini, selalu membawakan lagu-lagu dari para idola mereka.
Sedangkan komunitas Tato Art dikenal dengan nama Gerombolan Tukang Tato Kupang (Gertak). Aktivitas mereka adalah bersama-sama membuat tato bagi siapapun yang ingin ditato. Hasil pembayaran tato akan disumbangkan ke korban bencana di Palu, Donggala dan Sigi.
Anggota Komunitas Gertak, Roy mengungkapkan, ada pandangan sebagian masyarakat bahwa orang bertato selalu berkaitan dengan kejahatan. Tetapi sesungguhnya tidak. "Karena tato merupakan sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Tato bukanlah sebuah kejahatan," ujar Roy.
Roxton berharap kaum muda Kota Kupang dan NTT pada umumnya untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial. Menurut Roxton, pemuda harusnya bekerja keras dan mandiri. Pemuda jangan menjadi manusia yang malas dan hanya mau bersenang-senang.
"Seperti mars Slankers yang menganjurkan setiap pemuda untuk bekerja keras dan jangan jadi manja. Artinya, Slankers tidak boleh bergantung pada orangtua. Slankers harus terus berpendidikan untuk cerdas dan mampu bekerja," kata Roxton.
"Rata-rata, pecinta Slank adalah kaum muda yang lahir pada tahun 1980-an hingga kini. Kita memang sangat mengidolakan Slank karena banyak pesan perdamaian yang muncul dari tubuh grup band ini, " tambah Roxton.
Menurut Roxton, Slankers Kupang selalu memberikan kesan yang santai pada setiap proses perjalanan Slankers. Aktivitas Slankers Kupang, berkaitan dengan aksi sosial dan kemanusiaan.
"Tidak hanya itu, Slankers selalu memberikan proses edukasi yang bermanfaat bagi setiap anggotanya, termasuk masyarakat lainnya. Tidak jarang, kita mensosialisasikan bahaya penggunaan obat-obatan seperti narkoba dan sejenisnya," ujar Roxton. (nn)