Berita Kabupaten Ngada Terkini
Profesor Wayan Minta Wisudawan STKIP Citra Bakti Ngada Jangan Berhenti Belajar
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti Ngada melaksanakan wisuda Sarjana (S1) angkatan ke IV.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti Ngada melaksanakan wisuda Sarjana (S1) angkatan ke IV.
Acara berlangsung di Aula Lantai II Kampus Citra Bakti Ngada di Malanuza Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada, Sabtu (13/10/2018).
Wisuda Sarjana (S1) angkatan ke -IV di STKIP Citra Bakti Ngada kali ini meluluskan 107 Sarjana. 77 orang lulusan sarjana PGSD dan 30 orang dari PJKR.
Baca: Ahli Geologi ITS: Surabaya Berpotensi Alami Gempa hingga Magnitudo 6,5
Ketua STKIP Citra Bakti Ngada, Prof. Dr. I Wayan Koyan, M. Pd, dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini STKIP Citra Bakti Ngada sudah meluluskan 537 Wisudawan S1.
"Keberhasilan saudara-saudari atas usaha dan kerja keras kalian. Masih banyak tantangan. Medan dilapangan jauh lebih rumit dari pada di kampus. Pekerjaan tidak akan datang sendirinya. Kalian harus gesit. Harus bisa menciptakan lapangan kerja itu sendiri. Kalian dapat memberikan peluang kerja bagi orang lain," ujar Prof. Wayan.
Baca: Kemendag Dukung Proses Pendidikan dan Pengajaran di Pulau Terluar
Prof. Wayan mengingatkan para wisudawan agar tidak boleh berhenti belajar. Terus belajar dan jaga nama baik alamater.
"Tidak boleh berhenti belajar. Manusia adalah pembelajar. Tidak boleh berhenti belajar meskipun kalian sudah tamat," papar Prof. Wayan.
Sementara Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (YAPENTRI) Ngada, Wilfridus Muga, SE., M.Pd, dalam sambutannya, menyampaikan proficiat kepada wisudawan dan kepada semua yang sudah mendukung berdirinya kampus STKIP Citra Bakti Ngada.
"Sejak 2006 sudah 2.072 lulusan baik guru dalam jabatan untuk meningkatkan kualitas guru di Kabupaten Ngada. Lulusan kami ada tersebar di saratan Flores dan Sumba da Sabu bahkan NTT," ujar Wilfridus.
Ia mengatakan tahun 2018 tidak ada beasiswa karena Yayasan keterbatasan dana dan mungkin hanya beasiswa khusus kepada mahasiswa berprestasi. (*)