Berita Internasional

Wanita Ini Sumbang ASI-nya 15 Kulkas, Bukannya Dipuji Malah Dikritik Para Dokter

Wanita Ini Sumbang ASI-nya 15 Kulkas, Bukannya Dipuji Malah Dikritik Para Dokter.

Editor: maria anitoda
Wanita Ini Sumbang ASI-nya 15 Kulkas, Bukannya Dipuji Malah Dikritik Para Dokter. 

POS-KUPANG.COM - Wanita Ini Sumbang ASI-nya 15 Kulkas, Bukannya Dipuji Malah Dikritik Para Dokter.

Seorang sosialita wanita asal Thailand, menerima kritikan dari berbagai pihak atas aksinya.

Ibu satu anak bernama Passavee Payacaboot ini menyedot perhatian media sosial Thailand, setelah ia mulai menyumbang ASI-nya sendiri untuk ibu-ibu lain yang memiliki masalah menyusui.

Dalam wawancara dengan Thairath seperti dikutip dari Coconuts Bangkok(11/10/2018), Passavee mengatakan ia secara alami telah menghasilkan banyak ASI.

 Kerinduan Jemaat Betesda Buraen-NTT Selama 7 Tahun Terjawab

11 Jasad bayi Ditemukan Di Loteng Rumah Pemakaman, Faktanya Bikin Merinding Sampai Ngilu

Kementerian Perhubungan Siapkan Rp 15 Miliar untuk Pembebasan Lahan Bandara Ende

Ia menyimpan ASI-nya dalam kantong-kantong tertutup dan telah mencapai 15 lemari es.

instagram
instagram ()

Bukan keanehan sebenarnya, karena ibu muda menurut nancymohrbacher.com, dapat menghasilkan ASI hingga 900 ml setiap hari.

"Saya mengerti bagaimana rasanya menjadi ibu tetapi tidak bisa menghasilkan ASI alami," kata Passavee.

"Ada begitu banyak kemungkinan masalah, dari ibu yang tidak bisa menghasilkan susu, atau ibu yang telah menjalani operasi dan memiliki masalah medis. Dalam beberapa kasus, orangtua meninggalkan anak-anak mereka sendiri," katanya kepada wartawan.

"Saya tidak bisa hanya melihat masalah ini dan tidak membantu," tambahnya.

Passavee,
Passavee, ()

Banyak para ibu kemudian berbondong-bondong ke bank ASI milik Passavee, yang disebut Klinik Filoga.

Tetapi, dokter kemudian angkat bicara tentang bahaya medis menyusui anak dari ASI ibu lain.

Dalam sebuah konferensi pers menurut PBS Thailand, Dr. Pornpimol Wipulakorn, sekretaris tetap untuk Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, tidak menganjurkan pembagian susu yang tidak diatur, tidak peduli seberapa baiknya donor itu.

 
 

Para ibu berbondon mendatangi bank ASI milik Passavee Payacaboot
Para ibu berbondon mendatangi bank ASI milik Passavee Payacaboot ()

Dia menjelaskan bahwa, di setiap bank ASI, susu yang disumbangkan harus diuji, didesinfeksi, diawasi ketat dan dipasteurisasi sesuai dengan standar medis.

Sementara itu, Yong Poovorawan, seorang profesor herpetologi anak di Chulalongkorn University Faculty of Medicine juga menyuarakan hal serupa.

Passavee Payacaboot di bank ASI-nya.
Passavee Payacaboot di bank ASI-nya. ()
Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved