Berita Kabupaten Sumba Barat
Di Sumba Barat Hanya 10 Nelayan Masih Aktif Usaha Rumput Laut. Ini Pemicunya
hingga saat ini hanya tersisah 10 nelayan di pesisir pantai Kerewei di Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, yang aktif jalani budidaya
Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan pos-kupang.com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK---Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumba Barat, Ir.M.Siagian, mengatakan, hingga saat ini hanya tersisah 10 nelayan di pesisir pantai Kerewei di Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Sumba Barat yang masih aktif menjalani budidaya rumput laut.
Padahal sebelumnya terdapat 30-an nelayan di wilayah pesisir pantai tersebut berusaha rumput laut.
Baca: Dinsos NTT dan Sumba Timur Siap Bantuan Korban Gempa
Baca: Kementerian PUPR Fokus Evakuasi Korban! Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi, Pembersihan Kota
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumba Barat, Ir.M.Siagian menyampaikan hal itu di kantornya, Rabu (3/10/2018). Menurut Siagian, beralihnya nelayan dari usaha rumput laut menjadi tukang ojek, buruh bangunan dan lain-lain lebih karena desakan kebutuhan keuangan. Dengan sehari menjadi tukang ojek atau menjadi buruh bangunan, nelayan tersebut langsung mendapatkan uang misalnya Rp 50.000/hari. Hal itu berbeda ketika berusaha rumput laut membutuhkan waktu lumayan lama.
Ia menambahkan, selama ini, pemerintah telah memberikan bantuan usaha kepada nelayan baik usaha rumput laut, alat penangkapan ikan seperti pukat, jukun (sampan kecil) dan peralatan tangkapan lainnya.
Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan kapal penangkapan ikan bagi nelayan di pesisir pantai Kerewei karena tidak terdapat lokasi teduh (tanjung) untuk berlabuhnya kapal. Wilayah pantai Kerewei terkenal dengan gelombangnya yang tinggi.
Karena itu bantuan yang diberikan sesuai kondisi nelayan setempat. Yang perlu dilakukan ke depan adalah bagaimana melatih nelayan agar lebih trampil berusaha di laut seperti menangkap ikan, usaha rumput laut dan sebagainya. (*)