Berita Gempa Sumba
Gempa Sumba! TAGANA Sumba Timur Dirikan Dapur Umum
gempa bumi sejak kemarin malam terjadi gempa di Kabupaten Sumba Timur dan juga di TTU tapi tidak ada laporan kerusakan, sesuai hasil
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Akhir-akhir ini berbagai peristiwa seperti bencana alam tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di dunia.
"Kita baru memasuki masa-masa pemulihan di Mataram Lombok, sekarang sudah terjadi lagi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah," kata Kepala Dinas Sosial NTT, Willem Foni, ketika ditemui Pos Kupang, di ruang kerjanya, Selasa (2/10/2018).
Willem mengatakan gempa bumi sejak kemarin malam terjadi gempa di Kabapaten Sumba Timur dan juga di TTU tapi tidak ada laporan kerusakan, sesuai hasil konfirmasi dengan Kepala Dinas Sosial TTU, Simon Soge.
Sedangkan sejak pagi sudah terjadi beberapa kali gempa di Kabupaten Sumba Timur, mulai 5,2 SR, 5,3 SR , 5,9 SR dan 6,0 SR, dan bukan tidak mungkin gempa susulan terus terjadi. Oleh karena itu Dinas Sosial NTT terus melakukan pemantauan di daerah.
Baca: Gempa Sumba Tak Berpotensi Tsunami, Ini Fakta-Faktanya!
Baca: Gempa Sumba NTT Tidak Berpotensi Tsunami, Arief Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Kata Willem, untuk Kabupaten Sumba Timur sesuai dengan laporan-laporan dari Tagana dan konfirmasi dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur, Pura Tungga, bahwa akibat dari gempa bumi tersebut membuat masyarakat panik di kecamatan/kota, sehingga aktifitas sekolah diliburkan.
Dijelaskan lebih lanjut, di gedung SD Poliwali Kecamatan Ngga ORI Anggi Ibu mengalami retak, jembatan Ulaweju retak, jalan terbelah di kecamatan Pahungalidu dan air naik di pulau Salura dan beberapa rumah roboh.
Sementara ini, masyarakat diungsikan ke daerah ketinggian di Patung Kuda/km 8 dan masyarakat di seluruh kecamatan pinggiran pantai diimbau agar mengungsi ke pegunungan atau bukit.
"Tindakan yang sudah dilakukan dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur sudah mendirikan posko dan kesiapan mendirikan dapur umum. Karena ketersediaan stok beras ada 100 ton," tuturnya.
Kata Willem, untuk dapur umum saja ketersediaan berasa cukup. Karena masih ada beras 100 ton untuk masing-masing kabupaten dan di provinsi ada 200 ton yang belum digunakan.
Dinas Sosial melalui jaringannya yaitu TAGANA yang siaga 24 jam siap melaporkan kejadian bencana.
"Di Kabupaten Sumba Timur telah didirikan posko, kita tetap siaga karena memiliki 1.194 anggota Tagana di seluruh NTT. Siaga tagana, konfirmasi lapangan dan dapur umum yang dibangun di Kantor Dinsos di daerah ketinggian di Kota Waingapu," ujarnya.(*)