Berita Internasional

Danau di Alaska dan Siberia Tunjukkan Tanda Mengerikan Akibat Es Abadi Mencair

Danau di Alaska dan Siberia mlai menunjukkan tanda mengerikan akibat es abadi mulai mencair, dunia mesti waspada.

News Week
Gelembung Metana di danau Arktik. Nasa menjelaskan hal ini merupakan kabar buruk bagi perubahan iklim kita. 

POS-KUPANG.COM - Danau di Alaska dan Siberia mlai menunjukkan tanda mengerikan akibat es abadi mulai mencair, dunia mesti waspada.

NASA memberi steatmen, munculnya gelembung metana di Danau-danau Alaska dan Siberia, merupakan kabar burui.

Bagi para ilmuwan, pelepasan gas rumah kaca yang sangat kuat ini merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 18 September 2018 , Taurus, Virgo, Capricorn Bakal Bahagia

Baca: 3 Aktris Beken Nonton Konser BTS Dan Menikmati Lagu BTS? Curi Perhatian Army

Bulan lalu, NASA membagikan sebuah rekaman yang menunjukkan gelembung metana muncul di danau Arktik.

Fenomena ini terjadi ketika permafrost atau lapisan es abadi yang telah membeku selama ribuan tahun tiba-tiba mencair lebih cepat dari yang diperkirakan.

Para ilmuwan sebenarnya telah lama mengetahui bahwa saat permafrost mencair akan berpotensi melepaskan metana dalam jumlah besar ke atmosfer.

Itu karena unsur organik yang lama terkurung di bawah tanah mencair dan akan terurai, melepaskan karbon dan metana (hidrokarbon) dalam prosesnya.

Baca: Lakukan Hal Seksi Ini di Panggung Saat Konser, Jimin BTS Bikin Army Histeris

Baca: Dengarkan Lagu KPOp BTS Ini, Anak Austis Bisa Tenang Dan Tertidur Pulas, Benarkah?

Para ilmuwan berpendapat, jika semua unsur organik itu dilepaskan ke atmosfer maka dampaknya terhadap perubahan iklim akan sangat besar.

Total ada sekitar 1.500 miliar ton karbon terkurung di permafrost, angka tersebut hampir dua kali lipat jumlah karbon di atmosfer saat ini.

Perubahan Iklim Metana juga dianggap dapat menyebabkan tanah tidak kokoh.

Bila pencairan permafrost terus berlanjut, kota-kota yang ada di sekitarnya dikhawatirkan bisa tenggelam.

Dalam penelitian yang didanai NASA dan telah terbit di jurnal Nature Communications, para ahli menemukan sumber metana yang belum diperhitungkan dalam model iklim berasal dari danau "thermokarst".

Danau thermokarst terbentuk saat permafrost mendadak mencair lebih cepat dan lebih dalam ke tanah dari biasanya.

Baca: Dua Member BTS, Jimin dan RM Tak Punya SIM Karena Hal Ini

Baca: Dikasih Uang Dolar Oleh Penggemarnya Saat Konser, Jin BTS Bikin Reaksi Tak Terduga

Pencairan menciptakan depresi, yang kemudian diisi dengan air hujan, es, dan salju cair.

Air kemudian mempercepat laju pencairan permafrost di tepi danau.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved