Berita Ekonomi Bisnis
Ini Alasannya Bulog Divre NTT Operasi Pasar Beras Meski Harga Beras Stabil
Harga beras medium di pasar di Kota Kupang masih stabil, mengapa Bulog tetap lakukan operasi pasar?
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Hermina Pello

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Bulog Divre NTT melakukan operasi pasar (OP) meski harga beras di Kota Kupang masih stabil.
OP ini merupakan dilakukan secara serentak termasuk di wilayah subdivre mulai Selasa (4/9/2018).
Pada hari pertama, Bulog Divre NTT menurunkan 13 ton beras dengan tiga truk untuk Pasar Kasih dan Pasar Oeba dan satu truk jual keliling.
Peluncuran OP oleh Plh Kadivre Bulog NTT, Supriyono di gudang Bulog Divre NTT, dihadiri unsur kepolisian, TNI, Pemprov NTT dan Pemda Kota Kupang.
Baca: Pemprov NTT Masih Menunggu Informasi Formasi CPNS
Supriyono mengungkapkan, kegiatan OP berlangsung serentak di seluruh Indonesia atas perintah pemerintah pusat. Kegiatan OP akan berkelanjutan karena merupakan instruksi dari pemerintah pusat.
"Waktu OP tidak ditentukan sampai kapan. Operasi pasar akan berlangsung sampai harga beras aman atau normal. Untuk di Kota Kupang, harga beras masih aman. Namun karena OP merupakan instruksi dari pemerinrah pusat, harus dilaksanakan," katanya.
Menurut Supriyono, beras yang diluncurkan tersebut untuk semester dua tahun 2018.
Baca: 3 Pasangan Zodiak Teraneh yang Bikin Kamu Tercengang, Pisces Rating Empat Hati
Tetapi karena harga beras di pasar masih aman maka pasokan beras ke pasar menurun dibandingkan semester pertama.
Saat ini volume beras untuk OP dikurangi tetapi OP tetap dilakukan setiap hari.
Mengenai harga, Supriyono menjelaskan, untuk beras medium harga di gudang Bulog Rp 8.600 per kilogram dan harga di lapangan maksimal Rp 9.600 per kilogram
Supriyono mengaku, Bulog Divre NTT mengusulkan tambahan kuota sebanyak 12.000 ton dan sekarang ini ada 3000 ton dalam perjalanan.
Mengenai stok beras yang ada di gudang, ia menyebut 10.000 ton dan bertahan sampai akhir tahun. (*)