Berita Kesehatan

Cobain Diet 'Eat Stop Eat', Bisa Bantu Turunkan Berat Badan lho!

Diet 'Eat Stop Eat', Cara Baru Turunkan Berat Badan dengan Puasa Jangka Pendek

Editor: Eflin Rote
www.image.freepik.com
Diet 

POS-KUPANG.COM - Banyak cara dilakukan termasuk diet atau menjaga pola makan, dan olahraga yang ketat agar mendapatkan berat badan ideal. 

Namun banyak pula yang merasa kesulitan saat harus menahan rasa lapar. Kini sudah ada banyak pola diet terbaru yang diklaim bisa membuat kita tetap bisa "menikmati hidup" namun berat badan terjaga.

Salah satu diet terbaru adalah diet "Makan, Berhenti, Makan".

Dipopulerkan oleh Brad Pilon, diet ini merupakan salah satu penelitiannya mengenai puasa jangka pendek.

Menurut Pilon, Eat Stop Eat pada dasarnya mengharuskan kita puasa 24 jam, dua kali seminggu, lalu makan secara "bertanggung jawab" selama lima hari, tapi tidak perlu diet.

"Kita tetap bisa makan tiga kali sehari, bahkan 20 kali. Selama kita makan secara bertanggung jawab dan menjaga asupan keseluruhan terjaga," kata Pilon dalam situsnya.

Menurut Pilon, kita tetap harus makan sesuatu setiap hari.

Baca: Jadi Cawapres Jokowi, Berapa Jumlah Kekayaan Maruf Amin?

Baca: Inilah Ajaran Aneh Sekte Kerajaan Ubur-ubur: Bisikan Gaib Untuk Bobol Dua Bank Dunia!

Misalnya saja kita berpuasa dari jam 8 pagi ke jam 8 pagi esok hari, maka kita harus sarapan sebelum jam 8 pagi lalu "buka puasa" setelah jam 8 pagi keeskoan hari.

Cara kerja

Karena Eat Stop Eat merupakan variasi dari diet puasa, maka diet ini bekerja dengan cara memacu metabolisme sebentar.

Menurut ahli gizi Eliza Whetzel-Savage, ketika kita membatasi makan pada jendela waktu tertentu, sebenarnya kita menciptakan periode puasa.

"Pada saat itu tubuh akan memakai cadangan glikogen dari karbohidrat dan juga lemak sebagai sumber energi. Ketika itu terjadi, tubuh akan mengubah mode menjadi status ketogenik dan membakar lemak sebagai bahan bakar," kata Eliza.

Pada dasarnya, saat kita berada pada fase puasa, tubuh akan mulai membakar lemak dan bukan karbohidrat.

Apakah diet semacam ini bisa menurunkan berat badan? Mungkin saja, karena asupan makanan kita berkurang dari biasanya.

Walau begitu, menurut ahli gizi Julie Upton, diet Eat Stop Eat, tidak lebih baik atau lebih buruk dibanding diet puasa lainnya, misalnya saja diet 5:2 (diet yang mengharuskan kita makan 25 persen kalori lebih sedikit dari biasanya selama 2 hari, lalu 5 hari makan sepuasnya).

"Diet Eat Stop Eat adalah variasi dari diet intermittent. Tidak ada data apakah pola diet ini lebih buruk atau lebih baik," katanya. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved