Berita Kampung Gurusina

Florianus Minta Uluran Tangan Semua Pihak Ringankan Beban Korban Musibah Gurusina

merangkulkan semua keluarga agar bersatu lebih erat lagi dan merasakan kebersamaan dikampung Adat Gurusina.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Florianus Minta Uluran Tangan Semua Pihak Ringankan Beban Korban Musibah Gurusina
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Suasana warga sedang berkumpul pasca kebakaran dikampung Gurusina Jerebu'u Kabupaten Ngada, Selasa (14/8/2018).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Mantan Kepala Desa Watumanu, Florianus Rero, mengaku pihaknya pasrah dengan kejadian kebakaran di Gurusina.

Ia mengaku pihaknya masih trauma dan panik karena hampir semua harta benda ludes dilalap api.

Ia meminta semua korban bencana untuk tetap tegar dan tabah menghadapi musibah itu.

Ia menyarankan untuk merangkulkan semua keluarga agar bersatu lebih erat lagi dan merasakan kebersamaan dikampung Adat Gurusina.

"Kita sebagai warga Gurusina menjadikan musibah bersama. Mari kita bangkit dalam keterpurukan ini. Kita kesulitan saat ini. Saya mengharapkan bantuan dari Pemda, BUMN dan semuanya mohon uluran tangan," ujar Florianus, kepada POS KUPANG.COM, di Gurusina, Selasa (14/8/2018).

Ia memohon bantuan dari semua pihak agar bisa memberikan bantuan dan dukungan moril kepada korban musibah Gurusina.

Ia juga meminta bantuan untuk meringankan beban bagi anak-anak sekolah yang kehilangan alat dan buku tulis serta perlengkapan sekolah.

"Anak-anak sekolah kami belum bisa ke sekolah. Mereka tidak ada pakaian, mereka tidak ada sepatu, mereka tidak buku dan alat tulis. Kami mohon bantuan," ujar Florianus.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngada, Yohanes Vianey Siwe, mengatakan, semua jenis bantuan yang disalurkan oleh berbagai pihak tentu sangat meringankan beban bagi warga Kampung Adat Gurusina.

Pria yang akrab Vianey ini mengaku pihaknya selalu siap dalam keadaan apapun untuk memenuhi kebutuhan akan bahan makan bagi warga Gurusina.

Ia mengaku sampai saat ini sudah satu ton beras yang disalurkan kepada warga Gurusina dan untuk kebutuhan para relawan serta pihak yang datang membantu mengevakuasi warga.

"Mobil dapur umum dan sudah siapkan. Super mie dan telur sudah disiapkan. Sampai dengan siang ini 1 ton dan kami berupaya membackup kondisi dilapangan dan kami selalu siap," ujar Vianey.

Ia mengatakan, jumlah rumah yang terbakar ada 27 rumah adat dari 33 rumah. Sedangkan 6 rumah adat lainnya selamat. Tiga pasang Bhaga dan Ngadu ludes terbakar.

"Ada 27 rumah yang terbakar. Jumlah jiwa 191 orang. Itu yang terkena dampak," ujar Vianey.

Sementara warga Gurusina, Moses Molo (60) mengaku dirinya hanya pasrah dengan keadaan yang ada. Karena sudah tidak ada harapan.

Ia mengaku selama ini sudah susah memilihara Sao (rumah adat) dan sudah mengeluarkan biaya banyak.

"Saya hanya berharap ada bantuan pembuatan rumah adat saja. Kami harus mulai dari awal lagi," ujar Moses.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved