Berita Internasional
Perempuan 24 Tahun Ini Jadi Pemimpin Pasukan Infanteri Pertama Marinir AS
Marinir AS telah menunjuk seorang tentara perempuan berusia 24 tahun sebagai pemimpin pasukan infanteri pertamanya.
POS-KUPANG.COM | DARWIN - Marinir AS telah menunjuk seorang tentara perempuan berusia 24 tahun sebagai pemimpin pasukan infanteri pertamanya.
Letnan Satu Marina Hierl telah dipercaya untuk memberi komando kepada 35 prajurit pria di Peleton Ketiga dalam Kompi Echo.
Hierl adalah satu dari dua wanita yang dapat menyelesaikan masa pelatihan infanteri selama 13 minggu yang terkenal sangat sulit.
Baca: Wanita yang Ditemukan Tewas Ini Diketahui Sering Bertengkar dengan Suaminya
Hanya ada sekitar 37 tentara wanita pernah mencobanya. Setahun setelahnya, Hierl dipromosikan untuk menjadi komando peleton.
"Saya ingin memimpin sebuah peleton. Saya berpikir tidak ada hal yang lebih baik yang bisa saya lakukan di korps marinir."
"Saya ingin melakukan sesuai yang penting dengan hidup saya. Saya ingin menjadi bagian dari sekelompok orang yang rela mati untuk satu sama lain," kata Hierl kepada The New York Times.
Hierl, perempuan asal Pennsylvania, pertama kali tertarik untuk bergabung dengan militer AS setelah kedatangan petugas perekrutan ke sekolahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Southern California, dan dicabutnya larangan bagi wanita untuk ikut berperan dalam perang pada 2015, tanpa ragu Hierl langsung mengajukan permohonan untuk menjadi perwira.
Saat ini, Hierl telah memimpin peletonnya dalam agenda latihan militer selama enam bulan di Australia utara.
Komandannya, Kapten Neal T Jones, memuji sikap serta kekuatannya, baik secara fisik maupun mental.
"Jika Anda adalah yang pertama melakukan sesuatu, itu berarti Anda memiliki begitu banyak sifat positif," katanya.
"Dan hal itu tidak selalu terjadi pada setiap letnan, termasuk saya sendiri," tambah Kapten Jones.
Sementara itu dari bawahannya, Kopral Dua Kai Segura (20) mengakui awalnya muncul sikap skeptis di antara beberapa pasukan.
"Namun Letnan Satu Hierl telah membuktikan dan meruntuhkan keraguan itu. Dia salah satu dari kami sekarang," katanya.
Kompi Echo yang dipimpin Letnan Satu Hierl saat ini masih bertugas di Darwin, Australia. Sejak April lalu, satu batalion militer AS dikirim ke Australia untuk menjalani latihan lapangan yang dijadwalkan berlangsung selama enam bulan.