Berita Internasional

Peraih Hadiah Nobel VS Naipaul Meninggal di Usia 85 Tahun

Penulis Inggris kelahiran Trinidad V.S. Naipau memenangi Hadiah Nobel sastra tahun 2001 meninggal di rumahnya di London pada usia 85 tahun

Editor: Ferry Ndoen
REUTERS/Chris Helgren (REUTERS/Chris Helgren)
Penulis V.S. Naipaul (kedua kiri) memandangi hadiah Nobel nya untuk sastra bersama pemenang bidang obat Sir Paul Nurse (L) dan pemenang bidang ekonomi George Akerlof dan A. Michael Spence di Stockholm's Konserthuset, setelah menerimanya dari Raja Swedia Carl Gustaf 10 Desember 2001. 

POS KUPANG.COM -  Penulis Inggris kelahiran Trinidad V.S. Naipaul, yang memenangi Hadiah Nobel untuk sastra pada tahun 2001, meninggal di rumahnya di London pada usia 85 tahun, BBC melaporkan pada Sabtu seperti dikutip Reuters.

Vidiadhar Surajprasad Naipaul, yang mulai menulis pada 1950-an, memenangi banyak penghargaan sastra yang diidam-idamkan selama kariernya di mana ia menulis novel-novel yang diakui secara kritis seperti “A House for Mr Biswas”, “In a Free State” dan “A Bend in the River” .

Dalam sebuah pernyataan, istrinya Nadira Naipaul menyebutnya "raksasa dalam semua yang ia raih" dan mengatakan ia telah meninggal dikelilingi oleh "orang-orang yang dicintainya, menjalani kehidupan yang penuh dengan kreativitas, dan usaha yang luar biasa", kata BBC.

Baca: KPU Tetapkan 366 Caleg Sementara di Lembata


Lahir di Trinidad pada tahun 1932 dari keluarga India, Naipaul dibesarkan dalam kemiskinan. Dia pindah ke Inggris pada usia 18 setelah menerima beasiswa di University College, Oxford.

Dia menulis novel pertamanya saat di Oxford, tetapi tidak diterbitkan. Dia meninggalkan universitas pada tahun 1954 dan mendapatkan pekerjaan sebagai juru katalog di National Portrait Gallery di London.

Novel pertamanya yang diterbitkan, ”The Mystic Masseur”, yang ditulis pada tahun 1955, pada awalnya tidak diterima, tetapi tahun berikutnya memenangi penghargaan sastra pertama, John Llewellyn Rhys Memorial Prize untuk penulis muda.

Ia menerima gelar ksatria dari Ratu Elizabeth pada tahun 1989.

“Ketika saya belajar menulis saya menjadi tuan saya sendiri, saya menjadi sangat kuat, dan kekuatan itu ada bersama saya sampai hari ini,” katanya kepada Reuters pada 2010. (*)

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved