Berita Kabupaten TTS

DAK 11 Miliar Jatah Pemkab TTS Hangus

Kepala Badan Infrastruktur dan Pengadaan Barang dan Jasa, Kabupaten TTS, Otniel Tahun mengatakan, 11 Miliar dana alokasi khusus ( DAK) 2018)

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.COM
Ilustrasi rupiah 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Dion Kota

POS-KUPANG.COM| SOE -- Kepala Badan Infrastruktur dan Pengadaan Barang dan Jasa, Kabupaten TTS, Otniel Tahun mengatakan, 11 Miliar dana alokasi khusus ( DAK) 2018) Kabupaten TTS untuk membiayai empat paket fisik mengalami gagal lelang.

Akibatnya, dana tersebut tidak bisa dicairkan karena hingga batas waktu akhir pengajuan pencairan DAK, 21 Juli keempat paket fisik tersebut mengalami gagal lelang.

Hal ini diungkapkan Otniel kepada pos kupang, Sabtu (11/8/2018) pagi melalui sambungan telepon.

Ia merincikan keempat fisik tersebut yaitu, paket pembangunan daerah irigasi, Siafu senilai 2 Miliar, pengadaan mobil angkutan Bumdes senilai 4,7 Miliar, pembangunan kamar operasi di RSUD Soe senilai 3,36 Miliar dan pembuatan talud di pantai oetune senilai 950 juta.

"Untuk paket daerah irigasi, Siafu mengalami gagal lelang karena tidak ada peminatnya. Untuk paket pengadaan mobil angkutan Bumdes dan pembangunan kamar operasi RSUD Soe mengalami gagal lelang karena hingga batas waktu pengajuan pencairan DAK dokumen lelang tidak disampaikan ke ULP. Sedangkan untuk paket pembangunan talud di oetune, mengalami gagal lelang karena memasukan dokumen lelang terlambat, yaitu di tanggal 10 Juli," ungkap Otniel.

Tak hanya dana DAK, paket fisik yang dibiayai dana alokasi umum (DAU) pun ikut mengalami gagal lelang.

Total ada 10 paket fisik yang dibiayai DAU senilai 20 Miliar lebih ikut mengalami gagal lelang. Ke sepuluh paket tersebut yaitu, pengadaan pakan ternak senilai 312 juta mengalami gagal lelang karena terkena dampak rasionalisasi anggaran.

Pengadaan jasa konsultasi penilaian publik untuk pengadaan tanah pembangunan tempat pemakaman umum, Oebaki senilai 117 juta, Penyusunan master Plan dan detail engeneering design TPU Oebaki senilai 397 juta, Paket peningkatan ruas jalan Ayotupas - Toianas senilai 2,5 Miliar, paket peningkatan ruas jalan nonohis - o'of senilai 2,5 Miliar, paket peningkatan ruas jalan hoebeti - kot'olin senilai 2,5 Miliar, paket peningkatan ruas jalan oenlasi-kotolin senilai 3,5 Miliar, paket peningkatan ruas jalan pusu-maiskolen senilai 3,5 Miliar, paket peningkat ruas jalan Nunsuhu-kolbano senilai 2,5 Miliar dan paket ruas jalan tesiayofanu - nunleu senilai 3,5 Miliar mengalami gagal tender sebanyak dua kali karena tidak adanya penawaran.

" Sesuai regulasinya, kita kembalikan dokuem paket yang mengalami gagal lelang ini ke pengguna anggaran masing-masing. Apakah mau ditunjuk langsung atau mau dilelang ulang. Untuk lelang ulang, harus memperhatikan waktu yang tersisa, jangan sampai pekerjaan tidak bisa rampung hingga akhir masa kontrak dan terbawa ke tahun 2019," jelasnya.

Ketika disinggung terkait penyebab sepinya penawaran pada lelang paket tahun ini, Otniel menduga hal tersebut disebabkan karena dana luncuran rekanan yang belum dibayarkan.

"Mungkin pengaruh dampak hutang para rekanan yang belum dibayarkan sehingga animo lelang tahun ini sangat lesu," sebutnya. ( *)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved