Berita Nasional

Usai Bertemu Prabowo, SBY Gelar Rapat Darurat di Rumahnya

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menggelar rapat darurat di kediamannya

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ani Yudhoyono (kiri) menunjukkan tanda tinta di jari seusai memberikan suara di TPS 06 Nagrak, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6/2018). 

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menggelar rapat darurat di kediamannya, di bilangan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8/2018) siang.

Satu per satu elite Partai Demokrat merapat ke rumah Presiden keenam RI itu. Mereka di antaranya Andi Mallarangeng, Ee Mangindaan, dan Amir Syamsuddin, Syarif Hasan. Jauh sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan sudah lebih dulu tiba.

"Ini rapat darurat, begitu lah kira-kira," kata Amir Syamsuddin kepada wartawan setibanya di kediaman SBY.

Baca: Prabowo dan SBY Bertemu Bahas Tiga Hal, Salah Satunya soal Power Sharing

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut belum mengetahui pasti hal spesifik apa yang akan dibahas dalam rapat darurat ini. Yang pasti, kata dia, rapat ini terkait dengan langkah Demokrat untuk menentukan sikap dalam Pilpres.

Ia juga mengaku baru beberapa saat lalu mendapat undangan untuk menghadiri rapat ini. Dalam undangan tersebut, disebutkan bahwa rapat dimulai pukul 12.30 WIB.

"Undangannya sedemikian singkat, hanya undangan saja," kata Amir. Amir pun meminta wartawan untuk menunggu sampai rapat selesai dilakukan.

Sebelum menggelar rapat ini, SBY sempat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumahnya. Pertemuan hanya berlangsung selama 40 menit. Tak ada jumpa pers bersama SBY dan Prabowo seperti pertemuan sebelumnya.

Usai pertemuan, Prabowo langsung menaiki mobilnya dan meninggalkan kediaman SBY. Dia hanya sedikit menurunkan kaca mobilnya dan berkomentar sedikit ke wartawan yang menunggu.

"Kita musyawarah terus," kata Prabowo saat ditanya wartawan apakah Partai Demokrat jadi berkoalisi dengan Gerindra.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan koalisi yang dibangun partainya bersama Partai Gerindra terancam batal. Menurut Andi Arief, ada perubahan sikap dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menyebabkan rencana koalisi terancam batal. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved