Berita Kota Kupang
Leo Sianturi Sebut Provinsi NTT Sangat Kaya Motif Kain Tenun
Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si, dekan FST Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengatakan, Provinsi NTT sangat kaya motif kain tenun.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si, dekan Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengatakan, Provinsi NTT sangat kaya motif kain tenun, Jumat (31/7/2018)
"Kita sangat kaya dengan motif yang ada di seluruh NTT. Jadi minimal setiap kecamatan satu motif, paling tidak kita bisa dapat satu motif dibeberapa kecamatan," ungkap Hery ketika ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya.
Dikatakannya, dengan dibukanya program studi (Prodi) Teknik Pembuatan Tenun Ikat, pihaknya akan mengembangkan motif tenun ikat daerah NTT.
Baca: Disbudpar Dukung BTNK dan Kepolisian Usut Tuntas Peristiwa Kebakaran di Gili Lawa
Selain itu, ia juga mengatakan, pihaknya akan menggali setiap potensi tenun ikat yang ada di NTT dan melakukan studi banding terkait penggunaan pewarna alami pada tenun ikat
"Kedepannya kita akan lakukan studi banding ke pulau Samosir (Sumatera Utara) karena di pulau itu ada satu kebun yang bekerjasama dengan kementerian perindustrian khusus tanaman pewarna . Nanti kita akan lihat jenis tanaman yang cocok dan bisa ditanam di NTT," jelasnya
"Di Undana juga kita sudah siapkan lahan untuk nanti menanan tanaman pewarna itu. Sangat banyak yang akan kami kembangkan termasuk memodifikasi warna-warna alami itu," tambahnya
Walau akan melakukan banyaj inovasi, Hery mengaku kekhasan dari setiap tenun ikat akan tetap dipertahankan.
"Rapi tetap kami meletakan dasarnya pada kearifan lokal, jangan sampai konsep adat dari motif-motif yang ada di daerah itu kita hilangkan," imbuhnya.
Sementara itu, ditanya terkait jumlah mahasiswa yang telah terdaftar di prodi tersebut, ia mengaku jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 18 mahasiswa baru yang diterima dari jalur penerimaan Mandiri dan Afirmasi
Ia menambahkan, pihaknya masih membutuhkan sekitar 20 orang mahasiswa lagi melalui jalur afirmasi untuk memenuhi jumlah satu kelas yakni sebanyak 40 orang.
"Kemarin itu saya minta kirimkan du orang mahasiswa dari bulam Juli kemarin, tetapi sampai sekarang belum ada, jadi solusinya bagi kami harus carikan dari jalur afirmasi untuk memenuhi kuota 1 kelas 40 orang," katanya. (*)