Berita Kota Kupang
Semua Anak yang Ingin Hidup Didunia Harus Diimunisasi
Prof. DR. Dr. Ismoedijanto, M.P., SpA(K) mengatakan, imunisasi adalah hal sangat penting dalam kehidupan seorang anak
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Anggota Satgas Imunisasi Pengurus Pusat (PP) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. DR. Dr. Ismoedijanto, M.P., SpA(K) mengatakan, imunisasi adalah hal sangat penting dalam kehidupan seorang anak.
" Semua anak yang ingin hidup di dunia harus diimunisasi. Jadi imunisasi merupakan suatu keharusan kalau mau hidup di dunia ini," kata Ismoedijanto dalam kegiatan seminar dan pelatihan advokasi untuk kampanye imunisasi MR Fase II dan Surveilansi PD3I di Swis Belin Hotel, Senin (23/7/2018).
Ismoedijanto mengatakan, imunisasi merupakan tugas dan tanggung jawab negara. Hal itu sesuai dengan amanat UU Kesehatan No 35 Tahun 2009 Pasal 132 Ayat 3, bahwa setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
" Sehingga provinsi dan kabupaten mempunyai tanggung jawab dalam memberikan imunisasi kepada anak-anak," ungkapnya.
Ismoedijanto menjelaskan, imunisasi dapat memberikan tiga nilai dalam kehidupan bersama yakni nilai sosial, nilai individu, dan sistem kesehatan masyarakat.
Menurutnya, setelah anak diimunisasi, maka 80 sampai 95 persen terhindar dari penyakit, tidak menularkan penyakit, dan memutuskan transmisi penyakit.
Secara sosial, jelas Ismoedijanto, setelah anak diimunisasi, maka terjadi kekebalan komunitas, pemutusan mata rantai penularan penyakit dari anak ke anak lain, pemutusan rantai penularan penyakit dari anak ke orang dewasa yang tinggal bersama.
" Serta 5 sampai 20 persen anak yang tidak diimunisasi juga terlindungi," ungkap Ismoedijanto.
Sementara itu, tambah Ismoedijanto, imunisasi dapat menunjang sistem kesehatan masyarakat. Karena jika anak diberikan imunisasi maka akan menjadi investasi yang sangat besar terhadap masa depannya.
" Bisa menurunkan angka kesakitan, menurunkan biaya pengobatan dan perawatan dirumah sakit, mencegak kematian dan kecacatan, dan mencegah beban masyarakat seumur hidup," jelasnya. (*)