Berita Regional
Terungkap, Bayi Kembar yang Dibunuh di Denpasar Diduga Hasil Hubungan Dengan Mantan Pacar
Bayi kembar yang lahir kemudian dibunuh DW diDenpasar Bali diduga hasil hubungan gelap dengan mantan pacar DW, bukan hubungan dengan VKR.
POS-KUPANG.COM | DENPASAR- Bayi kembar yang lahir kemudian dibunuh DW diDenpasar Bali diduga hasil hubungan gelap dengan mantan pacar DW, bukan hubungan dengan VKR.
DW (20), perempuan pembunuh bayi kembar yang dilahirkannya dan kemudian membuangnya, sudah menjalani pemeriksaan di Polsek Denpasar Timur sejak Jumat (20/7/2018). Dari hasil pemeriksaan, DW mengakui semua perbuatannya tersebut.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo kemarin menyampaikan, pada 13 Juli malam itu perut DW terasa sakit, dan mengira akan melahirkan.
Baca: Diminta Jokowi Sebut 2 dari 17.000 Pulau di Indonesia, Anak Ini Sebut Pulau Rinca dan Komodo
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 21 Juli 2018 Cancer Berbeda, Taurus Tulus, Zodiak Lain?
Ia kemudian bergegas menuju kamar mandi kos-nya, dan melakukan proses persalinan sendiri di situ.
Di dalam kamar kos itu juga ada pacar DW, yakni VKR. "Setelah melahirkan bayi pertama dalam kondisi hidup, DW langsung mencekiknya. DW lalu mengambil pisau dan menusuk bayi tersebut. Selang empat menit kemudian, bayi kedua lahir dan DW melakukan hal yang sama terhadap bayi kedua itu, menusuknya.
DW lantas membersihkan kamar mandi, dan membungkus bayi kembar itu dengan plastik, lalu dimasukkan ke dalam ember hitam.
"Pada keesokan hari, DW membuangnya bayi yang terbungkus plastik itu di sebuah tempat dekat kamar kos VKR," papar Hadi Purnomo..
Hadi menambahkan, dari pengakuan DW, VKR ternyata tidak mengetahui sama sekali mengenai kehamilan DW hingga kelahiran bayi kembar pada Jumat malam itu.
Saat DW melakukan aksinya membunuh bayi kembar itu, VKR mengaku tengah terlelap tidur.
Baca: Anak NTT Usai 13 Sampai 16 Tahun, Yuk Daftar Lomba Lari 5K Tanggal 11 Agustus 2018
Baca: Catat Ya, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Pada Organ Intim, Karena Kamu Akan Menyesal
Saat bangun tidur esok hari, VKR melihat DW tampak lemas dan mengeluh sakit perut.
DW menyampaikan kepada VKR bahwa ia tengah datang bulan, lalu meminta VKR membelikan pembalut wanita.
"Saat pacarnya VKR ini pergi membeli pembalut, jasad bayi kembar yang berada di dalam ember hitam pun dibuang. Tubuh bayi kembar itu dibungkus dengan plastik dan disatukan dengan sampah agar tidak dicurigai," imbuh Kapolresta.
Pada hari itu VKR berencana kembali ke kampungnya di Manggarai Barat, NTT (Nusa Tenggara Timur), dan sudah memegang tiket penerbangan. Alasannya, saat itu ia masih dalam liburan kuliah.
Sementara DW pergi ke tempat saudaranya di Jimbaran.
Selama kehamilan DW, VKR mengaku dirinya sama sekali tidak mengetahui bahwa pacarnya ini tengah hamil.