Berita Nasional
Diungkap Mantan Koki Istana, Pak Soeharto dan Bu Tien Tak Boleh Menyantap Makanan Ini
Diungkap mantan koki istana, mantan Presiden RI, Ir. Soeharto dan istrinya, ibu Tien, ternyata tak boleh menyantap makanan ini.
POS-KUPANG.OCM - Diungkap mantan koki istana, Mantan Presiden RI, Ir. Soeharto dan istrinya, ibu Tien, ternyata tak boleh menyantap makanan ini.
Tak hanya lekat dengan kisah-kisah penuh simbol. Sosok Presiden Soeharto di masa hidupnya tidak bisa dijauhkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Apalagi jenderal besar itu disebut-sebut termasuk penganut kejawen.
Tidak mengherankan memang. Soeharto adalah sosok yang penuh laku prihatin dan selalu selamat dan sukses dalam menjalani kehidupan.

Melansir dari Intisari, dalam keyakinan kultur Jawa, orang yang demikian diyakini punya 'prewangan' atau bisa disebut bantuan dari dunia gaib.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 17 Juli 2018, Taurus Luar Biasa, Zodiak Lain Bagaimana?
Baca: Ngeri, 4 Zodiak Ini Sangat Pendendam, Begini Cara Mereka Membalas Dendam
Soeharto adalah pria keturunan Jawa yang berusaha menyerap budaya leluhur dan menjadikan hal itu sebagai pedoman hidup.
Dia melakukan puasa Senin-Kamis sejak berusia muda.
Kaweruh jiwo dari Ki Ageng Suryomentaram acap ia jadikan jargon, bahkan ia mengidolakan tokoh wayang yang mewakili rakyat jelata namun disegani para ksatria dan dewa, yakni Semar.

Diketahui, Soeharto mempunyai banyak sekali pusaka. Konon, sebanyak 2000 pusaka dimilikinya. Mulai dari keris Keluk Kemukus yang membuat pemiliknya bisa menghilang (Majalah Misteri, 1998).
Malah, ia juga memboyong topeng Gajah Mada dari Bali, gong keramat dan sejumlah keris pusaka Keraton Surakarta yang terpaksa dikembalikan karena Surakarta dilanda banjir bandang. (Arwan Tuti Artha, Dunia Spiritual Soeharto).
Baca: Cerdas, Cantik dan Luar Biasa, Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic
Baca: Disuruh Suami Ganti Ompol Anaknya, Perempuan Ini Malah Habisi Dua Anak Kandungnya, Simak Videonya!
Pergunjingan soal sisi mistis Soeharto mendadak mencuat seusai sang istri, Siti Hartinah atau Ibu Tien meninggal dunia.
Kepergian Ibu Tien pada 28 April 1996 itu, konon, meredupkan aura kekuasaan Soeharto.
Saat tampil di depan publik pun, ia tampak tak bercahaya dan begitu renta.
Kalangan spiritualis memprediksi, wahyu keprabon telah pergi darinya.
Sempat juga muncul rumor di kalangan masyarakat. Satu hari sebelum Ibu Tien meninggal, ada yang melihat seberkas cahaya hijau berbentuk ular naga melesat terbang dari Keraton Mangkunegaran Solo.
Tak masuk akal memang, menghubungkan hal itu dengan karier seorang presiden. Namun, langkah politik Soeharto, setelah kepergian istrinya, sungguh di luar kendali.
