Pilkada Serentak 2018

Merasa Dicurangi, Tiga Perwakilan Paslon Datangi Mapolres Rote Ndao

Tiga perwakilan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rote Ndao mendatangi Mapolres Rote Ndao

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Perwakilan tiga paket calon yakni Paket Lontar, Sasando, dan Rote Ndao Baru saat berdiskusi dengan Wakapolres di Mapolres Rote Ndao, Kamis (28/6/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tiga perwakilan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rote Ndao masing-masing Paket Sasando, Paket Rote Ndao Baru, dan Paket Lontar mendatangi Mapolres di daerah tersebut.

Paket Lontar yang datang yaitu Calon Bupati dan Calon Wakil Bupatinya, Bima Th. Fanggidae dan Erenst Salmun Zadrak Pella. Sedangkan Paket Rote Ndao Baru yakni Calon Bupati Mesakh Nitanel Nunuhitu.

Baca: Unggul di 14 Kecamatan, Paket Komitmen Berpeluang Menangkan Pilkada Kabupaten Kupang

Kemudian dari Paket Sasando yang datang Calon Wakil Bupatinya, Adolfina Koa Mesa. Mereka datang dan diterima langsung oleh Wakapolres Rote Ndao Kompol Johanis C. Tanauw.

Calon Bupati Rote Ndao dari Paket Lontar Bima, Th. Fanggidae mengatakan, setelah timnya melakukan kroscek data hasil pilkada, ternyata data tersebut sangat mencurigakan.

Menurutnya, hasil pilkada di Kabupaten Rote Ndao sangat mencurigakan khususnya terjadi pada angka-angka yang ada salam formulir C1 yang diterima oleh para saksi.

"Bisa angka berbeda sekalipun saksi dari empat paslon ini di TPS yang sama tapi memiliki angka yang berbeda," kata Bima yang saat berdiskusi dengan wakapolres di Mapolres Rote Ndao, Kamis (28/6/2018).

Bima menambahkan, kecurangan-kecurangan tersebut yang memotivasi ketiga paket tersebut untuk datang melaporkan ke panwas berkaitan dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan pilkada Rote Ndao.

Bima mengatakan, dengan adanya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pilkada tersebut, sehingga mendapatkan hasil yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

Bima mengharapkan, agar kepolisian bersama-sama mengawal laporan tersebut, supaya panwas akan merespon laporan tersebut, karena pada tanggal 4 juni 2018 akan diadakan pleno di tingkat PPK.

"Ini menjadi harapan kuat kami ketiga paslon ini untuk berembuk mensingkronisasikan C1 kita dan kita lihat mana-mana ada penggelembungan suara, pengurangan suara dimana, sebab itu mempengaruhi dari suara itu sendiri," kata Bima.

Bima menambahkan, saat ini Paket Lentera sudah mengklaim bahwa paket tersebut yang memenangkan pilkada Kabupaten Rote Ndao. Namun menurutnya, angka-angka yang dikeluar tidak masuk diakal sehat.

"Masa seperti semalam mereka datang karena mereka tahu bahwa di TPS mereka ya mereka menang. Jadi waktu kami bilang ada perubahan mereka bilang ko bisa. Tapikan kita bilang kita bekerja berdasarkan C1," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved