Pilgub NTT
RICUH! Pemilih KTP-E Bikin Ulah di TPS Nangameting
Keributan itu dipicu tidak diakomodirnya puluhan pemilihan tambahan yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E). Protes dan hujatan
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Keributan mewarnai pemungutan suara Pemilukada Sikka dan Pilgub NTT di TPS 2, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kota Maumere, Kabupaten Sikka,Pulau Flores, Rabu (27/6/2018) pukul 13.00 Wita.
Keributan itu dipicu tidak diakomodirnya puluhan pemilihan tambahan yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E). Protes dan hujatan oleh para pemilih, karena nama mereka sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), tetapi tidak mendapatkan undangan memberikan suara.
Informasi dihimpun POS-KUPANG.COM di TPS 2, surat suara cadangan 2,5 persen hanya tersedia sembilan lembar dari 356 DPT. Pemilihan KTP-E sebanyak 63 orang.
Petugas KPPS mencari surat suara ke TPS sekitar mendapatkan cadangan surat suara hingga 55 lembar.
Ketua RT 02/RW 03 Kelurahan Nangameting, Fidelis Djoka mengecam penyelenggara karena banyaknya warga yang tidak mendapatkan undangan memberikan suara.
"Di rumah saya ada dua orang tidak didaftarkan. Saya sudah beritahu berulang kali, tetapi tidak diakomodir," kata Fidelis.
Dance Ngera, pemilih KTP-E mengecam penyelenggara yang tidak siap ketika munculnya banyak pemilih KTP-E yang memberikan suara tidak tersedia surat suara.
"Kita mau berikan suara, tetapi tidak ada suara suara. Petugas KPPS lari pontang-panting mencari ke TPS sekitar yang memiliki cadangan," ujar Dance.
Keributan yang dilakukan pemilih KTP-E juga terjadi di TPS 7 Jalan Libtang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. Mereka juga protes karena tidak tersedia suara suara untuk pemilih tambahan. *)