Wisatawan Diminta Jangan Hanya Andalkan Informasi Teknologi saat Berwisata di Labuan Bajo

Para wisatawan yang berwisata di Labuan Bajo diharapkan tidak hanya mengandalkan informasi tekhnologi tentang obyek-obyek wisata yang dikunjungi

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Servatinus Mammilianus
Ternak rusa berkeliaran di Pulau Komodo beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Servatinus Mammilianus

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Para wisatawan yang berwisata di Labuan Bajo diharapkan tidak hanya mengandalkan informasi tekhnologi tentang obyek-obyek wisata yang dikunjungi demi mendapatkan biaya yang lebih murah.

Wisatawan diminta untuk tetap didampingi oleh pemandu wisata resmi di Labuan Bajo demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca: Cuaca Transportasi Darat Hari Ini di Wilayah NTT

Scuba School Internasional (SSI) Dive Master Instructor Labuan Bajo, Stanislaus Stan, mengatakan bahwa para touris atau wisatawan cenderung mencari harga murah sehingga lebih memilih mengujungi obyek wisata tanpa menggunakan jasa tour dan travel serta dipandu oleh guide yang terlatih dan berkompeten.

Mereka hanya mengandalkan informasi tekhnologi seperti dari internet lalu berwisata tanpa didampingi oleh pihak yang betul-betul punya kompetensi dan profesional.

"Tidak sedikit wisatawan pergi mengunjungi obyek wisata dengan menggunakan sepeda motor rental tanpa dipandu oleh seorang guide. Padahal peran seorang pemandu atau guide mutlak diperlukan oleh seorang wisatawan," kata Stanis kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (22/6/2018).

Disampaikannya bahwa kasus pemerkosaan seorang wisatawan baru-baru ini, dilakukan oleh seorang oknum dari luar Manggarai Barat yang bukan seorang praktisi pariwisata.

"Pelaku itu bukan seorang praktisi pariwisata di Manggarai Barat karena semua praktisi pariwisata di daerah ini, semuanya terdata dan sangat menjaga etika profesi sebagai praktisi yang bergerak di industri penjualan jasa pelayanan," kata Stanis.

Masalahnya, kata dia, tidak sedikit wisatawan mengabaikan keberadaan para praktisi pariwisata. Terkadang wisatawan menggunakan jasa ojek atau rental sepeda motor dan jalan sendiri. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved