Pengunjung Pantai Manikin Saat Masa Libur Lebaran Meningkat

Momentum libur lebaran dan liburan sekolah kali ini berdampak pada peningkatan kunjungan di pantai Manikin Kabupaten Kupang, Senin (18/6/2018)

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pengunjung Pantai Manikin Saat Masa Libur Lebaran Meningkat
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Yohanes T Seran (55) selaku pengelola pantai Manikin ketika ditemui POS-KUPANG.COM di rumahnya, Senin (18/6/2018) sore.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana.

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Momentum libur lebaran dan liburan sekolah kali ini berdampak pada peningkatan kunjungan di pantai Manikin Kabupaten Kupang, Senin (18/6/2018)

"Untuk masa lebaran ini lonjakannya sedikit, Pengunjung justru kota Kupang yang paling banyak, kabupaten kupang sedikit sekali. Soalnya terletak di batas kota dan kabupaten," ungkap Yohanes T Seran (55) selaku pengelola pantai Manikin di rumahnya Senin Sore.

Baca: Bawaslu NTT Ingatkan Masa Tenang Pilgub

Lanjut Yohanes, jika dijumlahkan pengunjung yang mendatangi wisata pantai manikin selama liburan tahun ini mencapai ribuan pengunjung.

Ia mengaku, selama beberapa tahun terakhir ini wisata pantai Manikin mengalami penurunan pengunjung dari tahun ke tahun, hal ini, kata Yohanes, dikarenakan kemunculan buaya di pantai.

"Sebelumnya orang yang berkunjung biasanya harus mandi, tapi setelah munculnya buaya orang yang datang tidak masuk ke pantai lagi, hanya di pinggir pantai saja karena takut. Padahal buaya yang muncul bukan buaya yang ada di manikin," jelasnya.

Yohanes menjelaskan, wilayah perairan Manikin memang merupakan area lintasan buaya yang biasaya berenang dari wilayah perairan Noelbaki menuju wilayah perairan Lasiana dan sebaliknya, akan tetapi, lanjut Yohanes, buaya-buaya yang melintas tersebut tidak berada di pantai Manikin.

"Pantai Manikin tidak ada buaya, hanya buaya itu sering lewat melintasi pantai Manikin makanya orang takut," imbuhnya.

Terkait pengelolaan wisata, Yohanes berharap pemerintah kabupaten kupang segera mengsertifikasi lahan sehingga lahan menjadi milik pemda karena sampai saat ini aspek legalitas lahan belum selesai dilaksanakan oleh pemda Kupang

"Lokasi pariwisatanya lebih luas dari yang sekarang, termasuk lahan sawah yang ada di dekat area wisata juga masuk dalam area wisata, tapi ada yang komplain bahwa tanah tersebut miliknya. Tapi saya yakin kalau pemerintah turun tangan, lahan tersebut kembali menjadi milik penerintah," ungkapnya.

Ia jugaa berharap, masyarakat sekitar dapat memanfaatkan potensi wisata pantai yang ada untuk meningkatkan ekonominya seperti berjualan dan hal lainnya.

"Sekarang saya sudah bikin satu kelompok, supaya belasan orang tersebut dapat memanfaatkan potensi yang ada dengan berjualan buah atau apa begitu," (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved