Ini Pesan Khatib Ustad Nurdin Abdullah Saat Sholad Ied di Lapangan Walikota Kupang

Sholat Ied yang dilaksanakan di lapangan kantor Walikota Jumat (15/6/2018) pagi banyak dipenuhi nasihat nasihat dari Khatib Ust. Nurdin Abdullah.

Penulis: Maria Enotoda | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Maria A E Toda
Umat Muslim saat Sholat Ied di Lapangan Kantor Walikota Kupang Jumat (15/6/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Maria A E Toda

POS-KUPANG.COM|KUPANG- Sholat Ied yang dilaksanakan di lapangan kantor Walikota Jumat (15/6/2018) pagi banyak dipenuhi nasihat nasihat dari Khatib Ust. Nurdin Abdullah.

Dalam kotbahnya Ust. Nurdin mengingatkan umat agar selalu bertakwa kepada Allah dengan mulai menginfakan sebagian harta baik dalam keadaan bahagia atau berlimpah maupun dalam keadaan susah.

" Sudahkan kita raih ketaqwaan kita di bulan suci Ramadhan saudara/i ku? Kalau sudah kita raih berarti kita bisa mempertanggungjawabkan itu di hadapan Allah tapi kalau belum berusalah mencobalah terus lakukan dengan hati yang ikhlas dan capailah itu di bulan suci ramadhan berikutnnya," ujar Nurdin.

Baca: Ribuan Umat Muslim Sholat Ied di Lapangan Pahlawan Waingapu

Menurut Nurdin dalam ketaqwaan ada beberapa sifat yang turut melengkapi sikap ketqwaan tersebut yaitu yang pertama menginfakan sebagian hartanya baik dalam keadaan susah maupun senang, kedua tidak marah berlebihan karena marah yang berlebihan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan yang ada kemerahan tersebut menghilangkan segala kebaikan yang sudah dilakukan selama hidup.

Ketiga memaafkan. Nurdin menjelaskan bahwa memaafkan bukan sesuatu yang merendahkan martabat tetapi mengangkat martabat sesorang.

" Orang yang bertaqwa akan dengan mudah memafkan orang lain untuk kesalahan yang telah diperbuat tapi orang yang belum bertaqwa akan lebih memilih kalimat tiada maaf bagimu, dan hal tersebut ada karena ego yang tinggi dari diri sesorang," ujar Ust. Nurdin.

Ego yang berlebihan menurut Nurdin menimbulkan perbuatan perbuatan negatif. Begitupun dengan yang namanya kefanatikan. Nurdin menghimbau agar umat tidak fanatik terhadap sesuatu karena itu tindakan yang tidak terrpuji.

" Akhir- akhir ini kita dihadapkan dengan persoalan pengerusakan rumah-rumah ibadah. Itu adalah perbuatan orang yang ego dengan diri sendiri tidak memikirkan orang lain. Teori sesat yang dianut bisa bahayakan NKRI. Mari kota berlomba lomba untuk berbuat kebaikan dengan hati, memaafkan dengan hati, memberi dengan hati," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang suci dan sempurna. Dosa dan kekeliruan akan tetap ada tetapi bagimana umat menyelesaikan itu dengan taubat yang sungguh kepada Allah. " Allah akan dangat senang jika umatnya mau bertaubat. Jadi bertaubatlah kita dan jadilah kota umat yang bertakawa pada Allah," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved