Pelajar SMP Ini tak Jadi Bunuh Diri Setelah Dijanjikan Naik Kelas, Begini Kisahnya

Wakil Bupati Kediri, Jawa Timur, Masykuri Iksan, memastikan pelajar SMP yang sempat mencoba bunuh diri dengan memanjat menara

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.COM
Ilustrasi Menara telekomunikasi 

POS-KUPANG.COM | KEDIRI - Wakil Bupati Kediri, Jawa Timur, Masykuri Iksan, memastikan pelajar SMP yang sempat mencoba bunuh diri dengan memanjat menara karena tidak naik kelas, bisa melanjutkan sekolahnya dan bahkan naik kelas.

"Insya Allah pasti naik kelas. Kalau sampai tidak naik, nanti saya yang akan lobi (sekolahnya)," ujar Masykuri Iksan, Selasa (12/6/2018).

Masykuri menuturkan, kenaikan kelas tersebut merupakan salah satu janji yang diberikannya saat pelajar berinisal AR (16) itu masih berada di atas menara.

Baca: Pesawat Rusak, Penumpang Sriwijaya Air Tertunda Lebih dari 4 Jam di Bandara Makassar

Janji naik kelas itu diharapkan mampu menyelamatkan jiwa pelajar saat itu.
Selama proses penyelamatan itu, Wabup memang turut campur tangan dan memantau langsung. Melalui ponselnya dia menginstruksikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Randy Agata untuk melakukan segenap upaya penyelamatan.

Atas segala upaya itu nyawa AR akhirnya dapat diselamatkan. AR mengikuti saran dengan turun setelah bertahan lebih dari satu jam di atas menara setinggi 50 meter itu.

Dia berada di atas menara dari pukul 10.00 WIB dan akhirnya memutuskan turun sekitar pukul 11.15 WIB.

Sebelumnya diberitakan, AR, seorang siswa sebuah SMP di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang masih mengenakan seragam pramuka nekat memanjat menara, Sabtu (9/6/2018).

Penyebabnya pelajar tersebut depresi karena tinggal kelas.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat AR, warga Desa Ngasem, Kecamatan Gurah, berangkat ke sekolahnya di sebuah SMPN di Kediri pada Sabtu (9/6/2018).

Itu merupakan hari pengambilan rapor. Hasil rapor tersebut ternyata nilainya tidak memuaskan. Bahkan AR harus tinggal kelas. Dia tidak bisa mengikuti rekan-rekan sekelasnya yang naik ke kelas 8 sehingga harus tetap di kelas 7. Kondisi itulah yang menyebabkan AR kalut. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved