Mudik Gratis, Pengusaha Angkutan Umum Lokal Merasa Dirugikan

Pengusaha angkutan umum lokal merasa dirugikan karena banyaknya pelaku usaha dan pemerintah yang melaksanakan mudik gratis tahun 2018.

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.COM
Kru bus menyiapkan kendaraan yang akan digunakan untuk armada mudik lebaran di Garasi Bus Maju Lancar, Siyono, Playen, Selasa (12/6/2018). 

POS-KUPANG.COM | YOGYAKARTA - Pengusaha angkutan umum lokal merasa dirugikan karena banyaknya pelaku usaha dan pemerintah yang melaksanakan mudik gratis tahun 2018.

Mereka berharap tahun depan pemerintah bisa menggandeng pengusaha lokal saat menggelar mudik gratis.

Salah seorang pengusaha otobus Maju Lancar, Sutrisno menjelaskan, tahun ini ada penurunan jumlah penumpang sebesar 50 persen dibandingkan hari yang sama saat arus mudik tahun 2017 lalu.

Baca: Mobil Pemudik Berisi Satu Keluarga Masuk Jurang, Ini yang Terjadi pada Mereka

"Penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar 50 persen, selain karena banyaknya mudik gratis juga masyarakat sudah menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan tadi pagi yang datang sebagian tidak penuh," katanya ditemui di sela ramcek oleh Dinas Perhubungan Gunung Kidul, di Garasi PO Maju Lancar, Siyono, Kecamatan Playen, Selasa (12/6/2018).

Dia mengaku pasrah dengan penurunan jumlah penumpang ini. Namun dia berharap agar ke depan pengusaha bus lokal tujuan pemudik bisa digandeng oleh pemerintah untuk program mudik gratis.

"Untuk program mudik gratis kan tidak serta merta Kementerian Perhubungan mencari bus, tetapi pasti ada event organizer-nya dan kami tidak pernah digandeng untuk itu. Ke depan pengusaha lokal tujuan, misalnya, Gunungkidul ya menggandeng pengusaha lokal lah. Kalau kami protes jelas tidak bisa, karena nanti diprotes masyarakat," ucapnya.

Mantan bupati Pacitan ini mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 30 sampai 40 unit bus setiap hari untuk mengangkut pemudik. "Semua sudah diperiksa dan layak jalan," katanya.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya memeriksa beberapa garasi bus, dan terminal untuk memastikan pengusaha otobus menyiapkan kendaraannya.

"Sesuai dengan imbauan dari Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) kita melakukan ramcek ke pool bus, dan terminal untuk melihat kesiapan armada," katanya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved