Kecelakaan Lalulintas di Sikumana, Agus Mengaku Rem Blong
Nopri Agus Timo (20) sopir tembak yang mengemudikan mobil angkutan kota naas yang menabrak pohon mengaku rem mobil yang ia kemudikan blong.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Nopri Agus Timo (20) sopir tembak yang mengemudikan mobil angkutan kota naas yang menabrak pohon di Jalan HR Koroh KM7 Sikumana pada Sabtu malam, mengaku bahwa rem mobil yang ia kemudikan blong.
Agus yang tinggal di daerah Tofa Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu mengatakan, saat menuruni jalur HR Koroh, mobil dalam kecepatan tinggi. Saat itu rem blong dan tidak lagi berfungsi. Saat mendekati mobil angkutan kota (bemo) Lovely dan sebuah sepeda motor yang melaju di depannya, ia berusaha menghindar ke kiri. Saat itu mobilnya kehilangan kendali dan menabrak pohon yang berada di tepi jalan.
Baca: Kadis Kesehatan Ngada Sebut Magang Dokter untuk Meningkatkan Kemahiran Profesi
Agus yang panik karena melihat korban dan warga yang berdatangan ke lokasi untuk membantu akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan diri ke Polsek Maulafa.
Sekitar pukul 01.00 Wita, piket Unit Laka Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kupang Kota menjemput sopir yang tidak memiliki SIM itu untuk diamankan di Satlantas Jalan Nangka Kupang.
Sebelumnya diberitakan, mobil angkutan kota Dolcan dengan nomor polisi DH 1849 HA yang dikemudikan Agus menabrak pohon angsana yang berada di tepi jalan HR Koroh persis di KM7 Sikumana pada Sabtu (9/6/2018) malam. Mobil itu membawa rombongan jemaat Gereja Kota Kupang yang baru melaksanakan ibadat di Perumahan Seribu Manulai menuju Bonipoi.
Akibatnya, seorang penumpang atas nama Irna Ndun (17) meninggal setelah di rujuk je RSUD Prof Johannes karena mengalam robek dan patah pada kaki kanan serta robek pada mata kiri. Sedang delapan penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di RS St Karolus Borromeus Belo.
Penuturan Aldo Oematan, seorang saksi mata yang sempat melihat kejadian naas tak jauh dari lokasi kejadian, sebelum kecelakaan terjadi mobil angkutan itu melaju kencang menuruni ruas jalan HR Koroh.
Angkutan kota itu menabrak sebuah mobil angkot yang melaju lambat di depannya kemudian menyerong ke arah kiri dan menabrak pohon angsana yang berada di sisi kiri jalan raya itu.
Mobil angkutan yang ditabrak pun kemudian menabrak sebuah sepeda motor yang melaju di depannya.
Akibatnya bagian depan mobil angkutan itu penyok. Kaca depan hancur dan bagian depan mobil rusak parah. Bemper mobil bahkan terlepas dan bodi mobil terhimpit hingga mengenai jok.
Nando (13), seorang bocah yang ikut dalam rombongan itu bercerita, pengemudi mobil Dolcan itu memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi dan sempat melakukan manuver ke kiri dan kanan di jalur menurun itu sebelum akhirnya menyeruduk angkutan kota yang ada di depannya.
Bocah kelas dua SMP itu bahkan sempat mengingatkan dan meneriaki sopir agar memperlambat laju angkutan itu.
"Tadi kami sempat teriak dan maki karena sopir melarikan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Dia juga melakukan manuver ke kiri dan kanan," tambah bocah yang mengalami luka ringan di bagian belakang kepalanya itu.
Informasi yang dihimpun dari beberapa penumpang, sebelum kecelakaan itu, Agus, sopir tembak yang mengemudikan mobil itu terlibat pertengkaran dengan pasangannya yang juga menumpang dalam mobil itu.
Diduga karena kesal dan tidak dapat mengontrol emosinya, ia pun memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi dan melakukan manuver yang membahayakan itu. (*)