Atasi Persoalan Ekonomi, UKSW Salatiga Merintis Sekolah Tenun Ikat Sumba Timur

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga melalui Pusat Studi Gender dan Anak UKSW Salatiga, merintis sekolah tenun ikat Sumba Timur.

Rintisan sekolah tenun ikat tersebut atas kerja sama dengan Universitas Kristen Wirawacana Sumba, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, DPRD Sumba Timur, Komunitas Pengrajin Tenun Ikat Kabupaten Sumba Timur, tokoh masyarakat pengrajin tenun ikat Sumba Timur.

Baca: Nilai UN Matematika 100, Bupati Kamelus Beri Apresiasi Bagi 4 Siswa SMPN 1 Cibal

Kerja sama dengan lemba nasional, yakni Asosiasi Pusat Studi Wanita atau Gender se-Indonesia (ASWGI), Fakultas Sains dan Matematika Universitas (FSM) Diponegoro, Asosiasi Ekspor dan Kerajinan Indonesia (ASEPHI), Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Asosiasi Profesi Batik Tenun 'Bhuana' Jawa Tengah.

Selain itu kerja sama juga dengan lembaga Internasional, antara lain Philipps University Marburg German, dan Vrije Universiteit Asterdam The Nederland (Aplicant).

Untuk mengawali dengan meluncurkan sekolah tenun ikat sebagai program Pilot di Desa Mbatakapidu dan Desa Laindeha, serta memperkuat desa tenun yang sudah ada di lima kecamatan, serta penyiapan rintisan Pusat Studi Tenun dan Politeknik Program Studi Tenun Ikat sebagai pusat unggulan tenun ikat yang menghasilkan Inovasi dan teknologi serta sumber daya manusia pelaku tenun ikat.

Hal itu ditandai dengan melakukan deklarasi Konsorium Lawu Hundarangga-Hinggi Ru'u Patuala, di Kantor DPRD Sumba Timur, Sabtu (26/5/2017).

Hadir dalam kegiatan itu, Pihak UKSW Pusat Studi Gender dan Anak UKSW Salah Tiga, Dr. Ir. Arianti Ina R Hunga, M.Si, mewakili Bupati Sumba Timur, Asisten II Setda Sumba Timur, Umbu Meramba Memang, S.Pt dan sejumlah perwakilan dari OPD terkait, Ketua DPRD Sumba Timur Drh. Palulu P Ndima, M.Si, Universitas Kristen Wirawacana Sumba Timur Dr. Rambu L K R Nugrohowarhani, S.E.,M.A.
Selain itu, hadir juga tokoh masyarakat penggiat tenun ikat Sumba Timur, Komunitas Pengrajin tenun ikat Sumba Timur, tokoh perempuan penggiat tenun ikat Sumba Timur, komunitas Usaha tenun Ikat Sumba Timur dan sejumlah undangan lainya.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan berbagai kegiatan, selain mendeklarisikan Konsorsium yang dibacakan oleh Ketua DPRD Sumba Timur Palulu Pabundu Ndima, juga dilakukan penandatangan kesepatan dan komitnen dan juga ada fashion show. (*)