Tim Paket Marhaen Tepis Isu Miring Soal Posisi Marianus Sae
Tim pemenangan paket Emilia Nomleni atau Paket Marhaen menepis isu miring yang menerpa paket Marhaen.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tim pemenangan paket calon Gubernur NTT, Marianus Sae dan calon Wakil Gubernur NTT, Emilia Nomleni atau Paket Marhaen menepis isu miring yang menerpa paket Marhaen.
Banyak isu yang berseliweran di media sosial (medsos) yang menyatakan bahwa Marianus Sae (MS) mendukung paket calon lain sangat tendensius dan dicatut untuk kepentingan politik yang tidak sehat. Paket ini tetap kompak dan solid untuk memenangkan paket ini.
Baca: Ini Permintaan Kepala BKPSDMD Sumba Timur Kepada Guru TK dan PAUD
Ketua tim pemenangan paket nomor urut II ini, Viktor Mado Watun didampingi anggota, Anton Landi dan Nikolaus Fransiskus, menyampaikan hal ini kepada wartawan di DPD PDIP NTT, Jalan Piet A Tallo, Kupang, Kamis (24/5/2018).
Viktor menjelaskan, di tengah proses kampanye memenangkan paket Marhaen untuk memimpin NTT lima tahun kedepan, ada pihak-pihak tertentu yang mengail di air keruh dengan menebar isu bahwa MS mendukung paket tertentu.
Selain itu, tersebar isu kedua soal ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya yang dikabarkan tidak mendukung Paket Marhaen.
Terhadap kedua isu miring ini, lanjut Viktor, tim pemenangan paket Marhaen merasa perlu untuk meluruskan isu miring ini.
Menurut mantan Wakil Bupati Lembata ini, terkait isu MS mendukung paket lain, tim sudah bertemu langsung dengan MS di tahanan KPK dan MS menegaskan bahwa dirinya tetap bersama paket ini untuk berjuang memenangkan hajatan politik pilgub NTT.
"MS menegaskan bahwa namanya dicatut pihak tertentu untuk kepentingan politik. Secara politik MS teraniaya tetapi proses perjuangan tetap jalan terus. Paket Marhaen tetap kompak dan solid. Ibu Emi bersama tim terus bekerja menyampaikan kepada masyarakat bahwa MS tetap kompak. kita hormati proses hukum tapi proses politik terus berjalan. Bagi kami, MS belum dinyatakan bersalah karena untuk mengetahui seseorang bersalah itu pada putusan inkra di pengadilan," tegas Viktor.
Khusus isu soal Ketua DPD NTT tidak mendukung paket Marhaen, Viktor menegaskan, isu tersebut sesat karena dalam faktanya Frans Lebu Raya adalah orang nomor satu di DPD PDIP dan terus mendampingi paket Marhaen pada setiap kegiatan kampanye.
"Pak Frans itu ketua partai sehingga isu yang bilang beliau tidak dukung, itu bohong. Pak Frans dalam posisi juga sebagai gubernur NTT mengajukan cuti untuk ikut kampanye pada setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu mendukung penuh paket Marhaen," kata Viktor diamini Anton dan Nikolaus. (*)