Ini Alasan Nilai Rata-rata UN SMP di Provinsi NTT Menurun
Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat Provinsi NTT pada tahun 2018 menurun jika dibandingkan tahun 2017.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tingkat Provinsi NTT pada tahun 2018 menurun jika dibandingkan tahun 2017.
Penurunan nilai rata-rata tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya banyak sekolah yang telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Jumlah sekolah yang ikut UNBK meningkat. Tahun 2017 hanya 8 sekolah, tahun ini menjadi 120 sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Alo Min saat ditemui di ruang kerjannya, Jumat (24/5/2018).
Baca: Devi Loak Optimis Pekerjaan Proyek Jalan di Kota Kupang Selesai Tepat Waktu
Alo Min menjelaskan, denga banyaknya sekolah yang melaksanakan UNBK, maka tingkat kejujuran dalam pelaksanaan UN semakin meningkat.
"Logikannya kalau pakai UNBK tingkat kejujuran semakin tinggi. Ini logika nasional. Bukan kami yang buat-buat disini," tegas Alo Min.
Kedua, jelas Alo Min, adalah faktor proporsi soal dengan tingkat penalaran yang tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
"Soal-soal jenis ini untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Baru kali ini diberikan tidak lebih dari 15 persen," jelas Alo Min.
Faktor ketiga, tambah Alo Min, adalah soal anggapan siswa. Menurutnya, siswa masih beranggapan bahwa hasil UN bukan sebagai penentu kelulusan.
"Karena hasil UN untuk pemetaan mutu. Jadi tiga alasan ini menjadi alasan nilai UN kita turun. Dan ini juga menjadi masalah nasional," ucap Alo Min.
Hasil nilai rata-rata UN SMP tersebut, oleh Dinas Provinsi NTT, jelas Alo Min, akan melakukan pemetaan mutu dan intervensi terhadap semua sekolah yang ada di NTT. (*)