Tak Ada Media Ekstrim Di NTT

ada di NTT adalah media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan media sosial lainnya. Namun media sosial tersebut, tidak dapat

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Tampilan situs nikahsirri.com 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KUPANG-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Karoberd Marsianus mengakui tak ada situs ekstrim di NTT.

" Situs ekatrim di NTT tidak ada. Yang ada hanya media online yang menyebarkan berita berdasarkan fakta," kata Marsianus yang ditemui Pos Kupang di ruang kerjannya, Rabu (23/4/2018).

Marsianus mengatakan, jika ada situs ekstrim yang menyebarkan paham radikal dan juga berita hoaks maka situs tersebut pasti akan diblokir oleh pihak Kementrian Informasi dan Komunikasi.

" Kalau ada situs ekstrim pasti sudah diblokir oleh pemerintah," kata Marsianus.

Marsianus menambahkan, yang ada di NTT adalah media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan media sosial lainnya. Namun media sosial tersebut, tidak dapat dideteksi oleh dinas kominfo provinsi NTT.

" Tapi kalau media sosial itu yang susah kita deteksi. Justru media sosial yang susah sekali karena anak kecil saja sudah punya facebook, Wa," kata Marsianus.

Menurur Marsianus, anak-anak kecil tersebut belum mempunyai pengetahuan unruk memproduksi informasi, namun anak kecil yang menyebarkan informasi yang mereka terima tanpa melakukan validasi.

Ia menambahkan, celakannya anak kecil yang menyebarkan informasi tersebut tanpa mempertimbangkan resiko terhadap dirinya dan resiko terhadap orang lain disekitar mereka.

" Contoh kemarin, mereka share informasi, sebenarnya mereka main gila, guyon. Tapi mereka tidak tau resikonya seperti apa. Padahal informasi itu meresahkan masyarakat," jelas Marsianus.

Menurut Marsianus, anak-anak kecil itu tidak mengetahui resiko terhadap diri mereka bahwa apa yang mereka lakukan merupakan masalah pidana karena melanggar undang-undang informasi dan teknologi.

Atas masalah tersebut, Marsianus mengharapkan, agar masyarakat tidak usah menyebarkan informasi hoaks. Marsianus menyarankan agar melakukan validasi terlebih dahulu sebelum menyerbarkan informasi tersebut.

" Saya harpkan agar masyarakat dapat bermedsos yang baik. Bermedsos yang baik itu artinya bahwa harus validasi informasi. Dan sebagai orang tua harus perhatikan anaknya," harap Marsianus.

Dinas Kominfo NTT, kata Marsianus, akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan cara bermedsos yang baik melalui berbagai wwbsite-website milik dinas pemerintah provinsi. (*)

Baca: Persiapan Debat Putaran Kedua di Kabupaten Kupang sudah 100 Persen

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved