Bom di Surabaya
Kisah Pasangan Kekasih Asal Bajawa yang Selamat di Gereja Santa Maria Tak Bercela
Nando menggenggam erat tangan Dian lalu berlari keluar gereja, saat terjadi ledakan.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Fernando Jawa dan kekasihnya Dian Woda selamat dari ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya. Minggu, (13/05/18).
Nando sapaan Fernando, menggenggam erat tangan Dian lalu mereka lari keluar gereja, saat terjadi ledakan.
Fernando Jawa adalah mahasiswa semester IV jurusan administrasi negara, Unitomo, sedangkan kekasihnya adalah mahasiswa dari Universitas Widya Mandala Surabaya.
Keduanya sama-sama berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.
Baca: Presiden Jokowi Kunjungi Korban di RS, Sambangi Lokasi Bom dan Ketemu Walikota Surabaya
Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, saat ini Nando sementara di rawat di RS. Vincentius a Paulo Surabaya, karena mengalami luka ringan pada bagian lutut.
Dian kekasihnya dalam kondisi aman, tidak ada luka atau lecet pada tubuhnya.
Kabid humas polda Jatim Kombed Pol, Frans Barung menyebut ledakan di gereja Santa Maria Tak Bercela, bom bunuh diri.
"Kami lihat kejadian ini terjadi upaya bom bunuh diri," ungkap Frans.
Lanjut Frans, ledakan bom tidak hanya terjadi di satu titik saja, yakni gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel.
Tetapi juga di dua titik lainnya yaitu Gereja Kristen Indonesia (GKI) di jalan Diponegoro dan gereja di jalan Arjuna.
Korban Bertambah
Sampai Minggu siang, jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya kembali bertambah.

Sudah lebih dari 11 orang dipastikan tewas dalam peristiwa memilukan di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Baca: TERNYATA! Ada Cewek Cantik Asal NTT Juga Jadi Korban Bom. Ini Identitasnya.
Terbaru, satu korban ewas ini yang dirawat di RS Bedah Jl Manyar Surabaya.