Ironis! Potensi Banyak Tapi Kok Air Bersih Langka di Borong. Kenapa Ya?

Potensi air bersih di Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur (Matim), sangat banyak tapi kebutuhan air bersih langkah, mengapa ya?

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ADIANA AHMAD
Warga Aeramo mengantre air bersih dari sebuah pipa kecil yang ada di tepi jalan Aeramo-Nangadhero. Gambar diambil, Senin (9/4/2018). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM | BORONG - Potensi air bersih di Borong, Ibukota Kabupaten Manggarai Timur (Matim), sangat banyak. Namun potensi air tersebut belum digunakan sehingga kebutuhan air bersih bagi warga di Kota Borong masih sangat langka. Ironis memang.

Baca: Ada yang Mau Gelar Pasar Murah? Bulog Siap Jika Ada yang Ingin Gandeng

Warga Kecamatan Borong, Kabupaten Matim, setiap hari harus berjuang mendapatkan air bersih dengan cara antre di pipa air, jalan kaki 500 meter sampai satu kilometer dan membeli air dari mobil tangki serta turun ke Kali Wae Laku. Perjuangan warga mendapatkan air untuk masak dan minum begitu sulit.

Baca: Yoseph dan Maria Bangga Jadi Duta Anak Nagekeo, Ini Janji Mereka

Kristoforus Nyoman, warga Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, kepada POS- KUPANG.COM di Borong, Rabu (9/5/2018) siang, menjelaskan, keluhan warga soal air bersih sudah terjadi setiap hari.

Tetapi keluhan tersebut, kata Nyoman, belum ditanggapi secara serius oleh pemerintah.

Baca: DPRD Sumba Barat Minta Kapolres Baru Tuntaskan Kasus Penembakan Poro Duka di Lamboya

"Kami harus antre air tunggu berjam-jam. Kadang tidak dapat harus turun kali. Kalau ada uang harus beli air tangki. Air memang kebutuhan makanya harus kami cari sampai dapat," ujar Nyoman.

Ia mengungkapkan, air menjadi kebutuhan sehingga warga berjuang dengan cara berjalan kaki sehingga bisa dipakai masak dan minum.

Catatan POS-KUPANG.COM, di Borong krisis air masih melanda warga yang berada di Desa Bangka Kantar, Golo Kantar, Nanga Labang, Kota Ndora, Rana Laba dan Peot.

Daerah-daerah ini setiap hari menjadi berita media karena warga mengeluh air bersih yang tidak mengalir. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved