PIAR NTT Nilai Mutasi Kapolres Sumba Barat Sebagai Langkah Tepat
Menurut Sarah Lery Mboeik, langkah Kapolri memutasikan Kapolres Sumba Barat itu adalah langkah tepat, mengingat ada kasus Marosi.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Direktur Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) NTT, Sarah Lery Mboeik mengatakan, mutasi atau pergantian Kapolres Sumba Barat oleh Kapolri merupakan langkah atau tindakan yang tepat.
Sarah menyampaikan hal ini ketika dihubungi Pos-Kupang.com,Sabtu (5/5/2018) malam.
Menurut Sarah, langkah Kapolri memutasikan Kapolres Sumba Barat itu adalah langkah tepat, mengingat dengan adanya tragedi Marosi, maka semua mata tertuju pada proses penanganannya yang dilakukan polisi.
Baca: Beredar Foto Surat Telegram Mabes Polri Berisi Pemberhentian Kapolres Sumba Barat
"Namun ada persepsi yang berbeda dari masyarakat Sumba terkait proses penanganan kasus tersebut. Karena itu, mutasi ini saya kira langkah tepat dari Kapolri," kata Sarah.
Dijelaskan, semestinya kasus di Marosi itu tidak perlu terjadi karena Kapolri sudah menegaskan bahwa dalam penanganan unjuk rasa, tidak boleh ada peluru tajam.
"Tapi kalau ditemukan peluru tajam dipastikan ada perintah yang punya kewenangan, dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Baca: Mutasi Kapolres Sumba Barat, DPRD Minta Kapolres Baru Tuntaskan Kasus Marosi
Dia juga mempertanyakan alasan mendasar harus ada peluru tajam dan siapa yang mengeluarkan perintah itu.
"Kami juga minta kepada BPN untuk segera mencopot kepala BPN Sumba Barat, karena dari BPN-lah awal persoalan ini muncul. Jadi kami minta Kepala BPN pusat agar melakukan pemeriksaan terhadap kepala BPN Sumba Barat sekaligus mencopot jabatannya," ujarnya. (*).