Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Puasa, Pemkab Kupang Lakukan Hal Ini

Antisipasi kenaikan harga jelang bulan puasa, Pemerintah Kabupaten Kupang melakukan hal-hal ini.

Penulis: Edy Hayong | Editor: OMDSMY Novemy Leo
pk/yom
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang, Titus Anin. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Fredy Hayong

POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Antisipasi kenaikan harga jelang bulan puasa, Pemerintah Kabupaten Kupang melakukan hal-hal ini.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat telah mengantisipasi terkait ketersediaan kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran terutama pada beberapa pasar di Kabupaten Kupang.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga, pemkab bersama aparat Polres Kupang yang masuk dalam satuan tugas (Satgas) pangan untuk terus memantau sehingga tidak menimbulkan keresahan sosial.

Baca: 5 Tips Atasi Kondisi Rumah yang Berantakan, Nomor 2 Bisa Dilakukan Bersama

Baca: Temuan Baru, Inilah 3 Penyebab Kamu Malas Bercinta, Waspadai Nomor 2

Baca: Baper! Gubernur NTT Frans Lebu Raya Curhat Soal Koperasi di NTT

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang, Titus Anin, kepada POS-KUPANG.COM, di Oelamasi, Rabu (25/4/2018) menjelaskan, terkait dengan puasa dan lebaran yang akan dihadapi umat Muslim nanti, pihaknya sudah melakukan perencanaan dengan berkomunikasi bersama instansi terkait lainnya.

Sampai sejauh ini tim gabungan terus melakukan pemantauan dan harga relatif stabil terutama di Pasar Oesao, Camplong, Takari dan beberapa pasar tradisional lainnya.

Umumnya di Kabupaten Kupang harga yang agak naik terutama pada gula pasir namun sampai saat ini kisaran harga Rp 12.000-Rp 13.500 untuk di desa-desa.

Kondisi ini diharapkan tetap stabil dan pedagang tidak boleh menaikan harga sendiri tetapi harus berpatokan pada harga dasar yang ditentukan pemerintah.

"Untuk persiapan kebutuhan pokok di Kabupaten Kupang umumnya masih stabil. Kita akan awasi terus dari pasar ke pasar. Jangan sampai pedagang menaikan harga sesuka hati. Memang yang menjadi tugas utama ada pada satgas pangan, tetapi kita juga jalan bersama-sama. Kita tidak mau ada gejolak harga sampai memicu terjadi keresahan sosial di masyarakat," tambah Anin.

Baca: Pasanganmu Mantan Peselingkuh, Cek Ini untuk Pastikan Dia Tak Mengulanginya

Baca: Suami dan Selingkuhan Sewa Pembunuh Bayaran untuk Menembak Istrinya, Begini Akhir Ceritanya

Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved