Mau Jadi Mitra Pemasok Beras untuk Bulog Divre NTT? Ini Syaratnya
Tahun 2018 Bulog Divre NTT membuat aturan untuk pengadaan beras, yakni melalui satker Bulog dan kedua melalui pemasok.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tahun 2018 Bulog Divre NTT membuat aturan untuk pengadaan beras, yakni melalui satker Bulog dan kedua melalui pemasok.
Kepala Bulog Divre NTT, Efdal Marilius Sulaiman, melalui Kabid Pengadaan, Alexander S Malelak, di ruang kerjanya, Kamis (26/4/2018), mengatakan, pemasok adalah petani atau gapoktan, koperasi, mitra kerja pengadaan, BUMN /BUMD, swasta, perseorangan dan lainnya.
Baca: Tokoh Masyarakat Kecewa Kasus Raskin Golo Lajang Terkatung-katung, Minta Kejati NTT Turun Tangan
Menurutnya, untuk jangka waktu order pembelian maksimal tujuh (tidak dapat diperpanjang) untuk pemesanan gabah atau beras dengan harga, jumlah, kualitas dan tujuan pengiriman atau gudang tertentu.
Baca: Tim Evakuasi Temukan Satu Korban Meninggal di Kantor Gubernur NTT
Untuk kemasan, kata Malelak, beras menggunakan karung plastik baru berlogo bulog dengan ukuran 10 kg, 15 kg dengan tulisan sablon dan juga 50 kg. Sedangkan gabah menggunakan karung plastik polos yang disediakan oleh pemasok.
Dia menjelaskan, pemasok wajib menyerahkan jaminan atas pengambilan karung plastik dan benang kuralon untuk pengemasan, yakni karung plastik ukuran 10 kg Rp 1.780/lembar, karung plastik ukuran 15 kg (dengan sablon 10 kg) Rp 2.150/lembar dan plastik ukuran 50 kg Rp 3.300/lembar.
Menurutnya, untuk Bulog Divre NTT sampai saat ini pengadaan beras tahun 2018 sudah mencapai 321 ton dari kontrak yang sudah ada yakni 560 ton. (*)