Warga Maudemu Merasa Sudah Merdeka
Program yang dicanangkan presiden Jokowi sudah mereka rasakan selama ini. Mereka mendoakan Presiden Jokowi agar tetap sehat
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, ATAMBUA-Masyarakat Desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu menitipkan salam buat Presiden Joko Widodo. Pasalnya, di masa kepeminpinan Presiden Jokowi mereka baru merasakan merdeka.
Makna kemerdekaan yang mereka rasakan itu lewat pembangunan yang terus dilakukan di wilah tersebut seperti, pembangunan infrastruktur jalan, jaringan listrik, program pendidikan, kesehatan, PKH, dan program sosial lainnya.
Hal ini diungkapkan warga Maudemu, Dominikus Hale kepada Pos Kupang.Com saat ditemui di sela-sala kunjungan Menteri Sosial, Kamis (5/4/2018). Menurut Hale, selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi, infrastruktur jalan ke wilayah itu mulai dikerjakan. Meski belum selesai semuanya namun sudah ada tanda-tanda pembangunan di wilayah tersebut dan masyarakat mulai merasakan manfaatnya.
Warga lainnya Yuliana Soi dan Maria Magdalena Dhe mengatakan hal yang sama. Keduanya menitipkan salam buat Presiden Jokowi karena sudah membuat program keluarga sejahtera. Keduanya adalah peserta penerima program keluarga sejahtera (KKS).
Program yang dicanangkan presiden Jokowi sudah mereka rasakan selama ini. Mereka mendoakan Presiden Jokowi agar tetap sehat dan bisa terpilih lagi menjadi Presiden Indonesia.
Ungkapan kegembiraan disampaikan juga Febyanti Benu dan Tresia Manehat. Keduanya adalah pelajar SMA yang mendapat bantuan pendidikan anak berprestasi dari kemensos. Nilai uang yang mereka terima sebesar Rp 250.000 dalam bentuk buku tabungan.
Selain pengakuan dari masyarakat, Bupati Belu Willybrodus Lay juga mengatakan di hadapan Menteri Sosial kalau masyarakat Maudemu baru merasakan merdeka setelah program pemerintah pusat mulai dilakukan dari daerah perbatasan.
Pantuan Pos Kupang.Com, ruas jalan menuju Maudemu sementara dikerjakan. Kondisi jalan masih agregat. Jalan yang dikenal dengan sebutan sabuk merah ini dibuat sangat lebar. Beberapa kali kecil belum dibuat jembatan. (*).
Baca: Ini Kebanggaan Mensos Saat Dinobatkan Sebagai Putra Belu
